Atasi Hama Wereng di Desa Pasir Tanjung, Mahasiswa IPB University Dampingi Warga Buat Pestisida Nabati

Atasi Hama Wereng di Desa Pasir Tanjung, Mahasiswa IPB University Dampingi Warga Buat Pestisida Nabati

Atasi Hama Wereng di Desa Pasir Tanjung, Mahasiswa IPB University Dampingi Warga Buat Pestisida Nabati
Student Insight

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University menggelar kegiatan pembuatan pestisida nabati di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Tanjungsari, Bogor, Jawa Barat. Pendampingan ini bertujuan membantu petani setempat mengatasi masalah wereng, hama yang sering menyerang tanaman padi dan mengurangi hasil panen.

“Beberapa pekan yang lalu, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University menerima informasi dari Pak Ibad (anggota kelompok tani desa) mengenai permasalahan yang dihadapi oleh petani. Kondisi sawah di wilayah Pasir Tanjung mengalami serangan hama wereng yang cukup parah,” ungkap Putri Junita Siagian, anggota tim mahasiswa.

Gejala serangan hama wereng terlihat dari daun padi yang menguning, tanaman yang kerdil, serta banyaknya bulir padi yang kosong. Kondisi ini menyebabkan penurunan panen yang sangat drastis, bahkan membuat petani mengalami gagal panen.

Para petani di Desa Pasir Tanjung hingga saat ini masih mengandalkan pestisida kimia karena praktis dan mudah diperoleh. Menurut Putri, penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dapat menimbulkan resistensi hama, residu pada komoditas pertanian, kerusakan tanah, pencemaran lingkungan, dan gangguan kesehatan.

“Oleh karena itu, mahasiswa KKNT Inovasi IPB melakukan kegiatan pendampingan pembuatan pestisida nabati berbahan dasar bawang putih sebagai solusi alternatif untuk pengendalian hama wereng yang ramah lingkungan,” ungkap Putri.

Kegiatan sosialisasi dan pendampingan pembuatan pestisida nabati dilaksanakan pada Minggu (28/7) di salah satu rumah anggota Kelompok Tani Mulyasari. Resti Rahmawati Putri dari kelompok KKNT Inovasi IPB University di Desa Pasir Tanjung menjelaskan, senyawa allicin yang terdapat dalam bawang putih berfungsi sebagai repellent dan racun bagi hama wereng.

“Allicin mengganggu sistem pencernaan dan metabolisme hama wereng, sehingga mengurangi populasi hama. Selain itu, kandungan sulfur (belerang) dan amonia dalam bawang putih menyebabkan bau yang sangat menyengat yang tidak disukai hama wereng,” kata Resti saat memberikan pendampingan kepada petani Desa Pasir Tanjung.

“Semoga kegiatan pendampingan ini dapat memberikan manfaat dan efektif dalam mengatasi permasalahan hama yang dihadapi petani, serta membantu mengurangi penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan,” imbuh Rava yang juga anggota tim KKNT Inovasi.

Kegiatan ini disambut dengan baik oleh para kelompok tani dan masyarakat setempat. Ibad, selaku Bendahara Kelompok Tani Mulyasari, sangat mengapresiasi dan merasa terbantu oleh kegiatan pembuatan pestisida nabati. “Pembuatan pestisida nabati ini sederhana dan bahan-bahannya mudah diperoleh, sehingga dapat dibuat oleh petani untuk mengatasi hama wereng,” ujarnya. (*/Rz)