Akhiri KKNT Inovasi, Mahasiswa IPB University Laksanakan Workshop Lima Sektor Potensial Desa Sukamandi
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University melaksanakan kegiatan workshop dan lokakarya di Bukit Jamali, Desa Sukamandi pada Jumat (3/8). Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Sukamandi, Agus Setiawan, SIP dan jajaran, serta dosen pembimbing lapang, Anne Carolina, SSi, MSi dan Dr Erianto Indra Putra yang hadir secara daring. Selain itu, dihadiri juga oleh lapisan kelompok masyarakat seperti kelompok tani hutan (KTH), kelompok sadar wisata (Pokdarwis), kelompok wanita tani (KWT), dan juga kader dari posyandu dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan akhir setelah melaksanakan KKN selama 40 hari. Menurut Koordinator Kabupaten pelaksanaan KKNT, Abdillah Fiqri Arizkal menyebutkan bahwa Bukit Jamali dipilih sebagai lokasi kegiatan dilaksanakan karena merupakan salah satu lokasi wisata potensial yang ada di Desa Sukamandi.
“Alhamdulillah sekarang kelompok kami sudah berada di penghujung rangkaian KKN yang telah dilaksanakan selama 40 hari. Harapannya pelaksanaan workshop di Bukit Jamali supaya tempat wisata ini bisa ramai kembali setelah sepi karena pandemi kemarin. Bukit Jamali ini juga merupakan salah satu destinasi wisata potensial yang ada di Desa Sukamandi,” ujar mahasiswa IPB University yang akrab dipanggil Awi tersebut.
Bentuk kegiatan dibagi menjadi dua, pertama adalah lokakarya, yaitu laporan akhir mengenai program kerja yang telah dilaksanakan. Disampaikan melalui presentasi kepada pemerintah desa, dosen pembimbing lapang, dan masyarakat. Dilanjutkan dengan kegiatan workshop, yaitu pameran hasil kerja yang telah dilaksanakan selama 40 hari. Terdapat beberapa prototype dari lima sektor potensial yang ditampilkan pada acara tersebut, yaitu pertanian, peternakan, perikanan, UMKM digital, dan optimisasi objek wisata.
Pada sektor pertanian, mahasiswa melakukan sosialisasi ‘Pemanfaatan Pekarangan Lestari’ dengan mengenalkan sistem tanam hidroponik atau budi daya tanaman menggunakan media air. Tanaman yang ditanam adalah pakcoy yang selanjutnya dibagikan kepada masyarakat yang hadir.
Pada sektor peternakan, mahasiswa menyosialisasikan inovasi pakan ternak berupa amoniasi jerami padi, yaitu pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak cadangan. Jerami akan diproses fermentasi menggunakan larutan urea dan akan didiamkan selama tiga pekan. Jerami yang sudah diamoniasi memiliki manfaat yang besar sebagai cadangan bagi hewan ternak jika di daerah tersebut mengalami kekeringan atau kekurangan rumput hijauan.
“Dalam sektor perikanan, kami memaparkan pemanfaatan akuaponik, salah satunya adalah budikdamber atau budi daya ikan dalam ember, yaitu integrasi antara budi daya ikan dengan tanaman. Hal ini bertujuan untuk mengefisienkan tempat pemeliharaan ikan dengan budi daya tanaman. Dicontohkan dengan ember berisi ikan lele dengan tanaman kangkung di atasnya,” jelasnya.
Aspek pemberdayaan UMKM digital dilakukan dengan sosialisasi mengenai perluasan pasar melalui e-commerce dan pengembangan sektor wisata di Desa Sukamandi, khususnya adalah Bukit Jamali dan Curug Cibingbin dengan membuat peta serta papan penanda.
Menurut salah satu warga, Nandang yang juga merupakan Ketua KTH, program kerja yang dilakukan mahasiswa KKNT Inovasi sangat membantu masyarakat, terutama para pelaku di sektor peternakan.
“Hal ini sangat bagus sekali, apalagi saya adalah seorang peternak, yang nutrisi pakan ternak menjadi hal yang penting. Amoniasi jerami ini merupakan pengetahuan yang penting dalam mengembangkan ternak,” tuturnya. Acara diakhiri dengan pembagian buah-buahan dan bibit cabai varietas Bonita IPB. (*/Rz)