Tim KKNT Inovasi IPB University Transformasi Limbah Organik menjadi Pupuk Multifungsi di Desa Mekarsakti

Tim KKNT Inovasi IPB University Transformasi Limbah Organik menjadi Pupuk Multifungsi di Desa Mekarsakti

Tim KKNT Inovasi IPB University Transformasi Limbah Organik menjadi Pupuk Multifungsi di Desa Mekarsakti
Student Insight

Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang dilaksanakan di Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, menghadirkan inovasi transformasi limbah organik melalui pembuatan eco-enzym sebagai pupuk multifungsi. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota karang taruna dan petani lokal yang mayoritas menggeluti pertanian cabai dan semangka.

Mahasiswa KKNT Inovasi Desa Mekarsakti tidak hanya memberikan sosialisasi teori tetapi juga melakukan demonstrasi proses pembuatan eco-enzym. Bahan-bahan yang digunakan meliputi gula merah yang telah dicairkan, limbah organik berupa sayur dan buah, air, serta wadah penyimpanan yang telah dimodifikasi untuk mencegah ledakan akibat gas hasil fermentasi.

Keterlibatan aktif masyarakat sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Para petani yang hadir menyatakan ketertarikan mereka terhadap penggunaan eco-enzym untuk meningkatkan hasil pertanian mereka secara alami.

Sebagai bentuk apresiasi dan untuk memberikan pengalaman langsung, Tim KKNT Inovasi Desa Mekarsakti membagikan lima buah toples hasil demonstrasi eco-enzym kepada beberapa petani. Produk ini kemudian akan dipantau perkembangannya oleh mahasiswa KKNT Inovasi Desa Mekarsakti setiap dua minggu sekali.

“Berarti ini pupuknya bisa tahan lama ya?,” tanya salah seorang petani cabai yang hadir di lokasi sosialisasi eco-enzym.

Tim KKN-T menjelaskan bahwa semakin lama eco-enzym disimpan maka kandungan pupuknya akan menjadi semakin baik, hal ini dikarenakan semakin lama eco-enzym disimpan maka kandungan mikroorganisme anaerob di dalamnya akan semakin baik.

“Muhun, mugi-mugi dina program nu diperkenalkeun ieu gaduh manfaat pi masyarakat,” pungkas Apep, selaku Ketua Karang Taruna Desa Mekarsakti.

Diharapkan masyarakat dapat menerapkan teknologi eco-enzym secara mandiri, yang bermanfaat untuk pertanian dan pengelolaan limbah organik. Program ini juga diharapkan menginspirasi desa lain untuk menerapkan praktik serupa demi lingkungan yang bersih dan lestari. (*/Lp)