Rektor Tegaskan Komitmen IPB University untuk Mendorong Sinergi antara Pendidikan dan Industri

Rektor Tegaskan Komitmen IPB University untuk Mendorong Sinergi antara Pendidikan dan Industri

Rektor Tegaskan Komitmen IPB University untuk Mendorong Sinergi antara Pendidikan dan Industri
Student Insight

Pada acara Business Matching dan Diskusi Publik 2024 yang digelar Konsorsium Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Jawa Barat dan Banten, Rektor IPB University, Prof Arif Satria, menegaskan komitmen IPB University dalam mendorong sinergi antara pendidikan dan industri.

“Insyaallah IPB University terus berkomitmen untuk mendorong matching fund. Alhamdulillah kita sudah punya Science Techno Park (STP) sebagai pusat teaching industry dan teaching factory tempat mengolah mengelola inovasi-inovasi IPB University,” jelas Prof Arif.

Prof Arif menambahkan bahwa pendidikan vokasi telah menghasilkan banyak inovasi yang berasal dari para mahasiswa. Hal tersebut, kata dia, terus didorong oleh IPB University. “IPB University fokus pada Green Lifestyle dan Healthy Lifestyle, di mana segala sesuatunya berbasis pada bio, dan inovasi bio ini merumuskan inovasi masa depan yang harus kita dorong,” tambahnya.

Acara yang bertempat di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan media dalam mengembangkan inovasi daerah.

Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menekankan pentingnya sekolah vokasi dalam merespon perkembangan dunia industri, karena lulusannya harus siap bekerja langsung.

“Sekolah vokasi itu yang terpenting adalah percepatan atau respon terhadap perkembangan dunia industri, karena kita tahu bahwa sekolah vokasi baik SMK maupun juga perguruan tinggi vokasi itu pada intinya adalah mereka yang sudah siap bekerja langsung tanpa perlu lagi pelatihan dan sebagainya,” ujar Bey.

Lebih lanjut, Bey mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024, tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK menyentuh angka 8,6 persen, sedangkan untuk lulusan SMA sebesar 6,7 persen. Menurut Bey, sekolah vokasi menjadi variabel penting dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM).

Hal tersebut, kata dia, harus didukung oleh pemerintah dengan menciptakan lapangan kerja baru. “Tugas kita semua meningkatkan kemampuan SDM dan lapangan kerja baru sehingga investasi adalah kunci dan sekolah vokasi memiliki peran sangat penting menciptakan SDM yang berkualitas,” ungkapnya.

Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr Aceng Hidayat menerangkan kemitraan yang terjalin di Provinsi Jawa Barat dan Banten dalam program pengembangan pendidikan berbasis vokasional sejalan dengan visi Sekolah Vokasi IPB University. Yakni untuk mencetak lulusan yang siap kerja, inovatif, dan mampu bersaing di pasar global.

“Melalui kemitraan yang kuat antara dunia pendidikan dan industri, kita dapat menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar, menyediakan pelatihan yang tepat, serta membuka peluang magang dan kerja bagi para lulusan dengan berlandaskan pendidikan vokasi pastinya,” ucapnya.

Ketua Konsorsium Jawa Barat dan Banten, Dr Doni Sahat Tua Manalu menerangkan bahwa acara ini merupakan rangkaian dari Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terutama Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

“Kegiatan ini telah dimulai pada Agustus tahun 2023, atas dukungan Mitras DUDI dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Hari ini adalah puncaknya, luaran dari program ini adalah berupa policy paper yang kami berikan kepada masing-masing provinsi”, ujar Dr Doni yang juga dosen Sekolah Vokasi IPB University.

Doni menerangkan, anggota tim konsorsium ini terdiri dari berbagai perguruan tinggi, di antaranya Sekolah Vokasi IPB University, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Subang dan Politeknik Negeri Indramayu.

“Kami tim konsorsium berharap hasil dari kegiatan business matching dan hasil kajian dapat memberikan manfaat nyata bagi workforce planning dan innovation planning di Jawa Barat dan Banten. Marilah kita bersama-sama mewujudkan visi kita untuk menciptakan ekosistem kemitraan yang kokoh, inovatif, dan berkelanjutan,” pungkas Dr Doni.