Optimalisasi Limbah Kayu: Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Sosialisasikan Budidaya Jamur Tiram
Limbah industri kayu atau produk sampingan berupa serbuk dari proses penggergajian sangat jarang mendapatkan perhatian khusus sehingga sering terjual murah atau bahkan terbuang. Lebih parahnya lagi limbah yang terbuang tersebut dikhawatirkan akan menciptakan pencemaran pada lingkungan sekitar.
Apabila ditinjau lebih lanjut masih banyak kandungan dalam limbah serbuk kayu yang dapat dimanfaatkan dan meningkatkan nilai perekonomian. Limbah serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar seperti pada industri pembuatan tahu atau diolah menjadi arang briket. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bio pellet, media tanam sayur, dan media tanam jamur.
Sehingga, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University di Desa Jayamekar, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut mengadakan sosialisasi “Sosialisasi dan Praktik Pemanfaatan Limbah Industri Kayu untuk Budidaya Jamur Tiram”.
Kegiatan sosialisasi tersebut berkolaborasi dengan Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Jayamekar. Kegiatan sosialisasi sekaligus praktik ini diawali dengan pemaparan informasi mengenai budidaya jamur tiram beserta potensi usahanya.
“Dengan banyaknya usaha penggergajian kayu atau sawmill yang berlokasi di dusun tersebut, kegiatan ini menjadi sangat potensial untuk dilakukan. Dengan demikian pasokan bahan pembuatan media tanam jamur melimpah,” ungkap Natasya Khairunnisa, salah satu mahasiswa KKNT Inovasi Desa Jayamekar.
Lanjutnya, pemanfaatan serbuk kayu tersebut diolah menjadi media tanam jamur tiram dengan tujuan memaksimalkan pemanfaatan kayu, meminimalisir dampak pencemaran lingkungan, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan nilai perekonomian masyarakat Desa Jayamekar.
“Penyampaian informasi tersebut juga memaparkan mengenai manfaat kandungan Jamur Tiram, tips and trick dalam perawatan jamur tiram hingga masa panen, serta secara singkat mengulas mengenai tata cara pembuatan media tanam jamur tiram. Pemaparan tersebut dilanjutkan dengan demonstrasi atau praktik secara langsung mengenai proses pembuatan media tanam jamur tiram atau baglog dengan alat-alat rumah tangga yang sangat mudah untuk dijumpai,” ungkap Natasya.
Para peserta sosialisasi nampak antusias selama kegiatan berlangsung. Mahasiswa KKNT Desa Jayamekar juga membagikan baglog yang telah melalui tahap pembibitan kepada anggota PKK termasuk ketua dusun dan ketua RT setempat yang telah hadir. (*/Lp)