My Potential: Cara Mahasiswa IPB University Tingkatkan Keterampilan Motorik Anak Down Syndrome

My Potential: Cara Mahasiswa IPB University Tingkatkan Keterampilan Motorik Anak Down Syndrome

My Potential Cara Mahasiswa IPB University Tingkatkan Keterampilan Motorik Anak Down Syndrome
Student Insight

Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM PM) IPB University telah meluncurkan program inovatif bernama My Potential yang ditujukan untuk anak-anak penyandang down syndrome di Bogor.

Kegiatan ini bermitra dengan Yayasan Al-Kamaliyah Bogor dengan sasaran yaitu 15 orang anak penyandang down syndrome. Fokus utama program ini adalah meningkatkan keterampilan motorik anak down syndrome melalui metode guided discovery learning.

Program My Potential ini diketuai oleh Dhiyaa’ Adzillati Kazabarjad (Teknologi Hasil Perairan) dengan anggota tim Nevandia Nur Apriliani (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan), Novianty Purnama (Ilmu Keluarga dan Konsumen), Fithri Mardhiya Mulia Pamungkas (Arsitektur Lanskap), dan Ahmad Eka Alfari (Matematika), di bawah bimbingan Dr Megawati Simanjuntak dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen.

Dhiyaa menuturkan, latar belakang terciptanya program ini didasarkan pada hasil pengamatannya di Yayasan Al-Kamaliyah. Mayoritas penyandang down syndrome di sana belum maksimal dalam kemampuan gerak individu sesuai dengan perkembangan usianya. Oleh karena itu, pelatihan terkait pengaplikasian kemampuan motorik ini penting untuk dilakukan.

“Yayasan Al-Kamaliyah sudah menggunakan kurikulum Applied Behavior Analysis (ABA) dalam proses belajar siswa untuk memahami dan mengetahui kemampuan kemandirian anak. Namun, saat ini yayasan masih mengalami kesulitan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa terutama pelatihan terkait pengaplikasian kemampuan motoriknya,” tutur Anggrek, salah satu guru.

Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa IPB University merancang alternatif dengan metode guided discovery learning. Program ini terdiri dari 6 langkah, yaitu stimulation (memberi stimulus), problem statement (mengidentifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processing (mengolah data), verification (memverifikasi), dan generalization (menyimpulkan).

Program ini melibatkan berbagai aktivitas yang dirancang khusus, meliputi permainan My Potential 1: Say Hello to Star (Sosialisasi dan pre-test untuk orang tua dan guru), My Potential 2: Clay Day (kelas pengajaran), My Potential 3: Pattern Day (kelas pengajaran), My Potential 4: Painting Day (kelas pengajaran), My Potential 5: Maximum Creativity dan My Potential 6: Work Release (Exhibition dan performing arts). Semua kegiatan ini bertujuan untuk merangsang koordinasi, keseimbangan, dan kekuatan otot sasaran.

Menurut Dhiyaa’, “Anak down syndrome memiliki potensi dan kreativitasnya masing-masing. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak down syndrome di Yayasan Al-Kamaliyah. Melalui metode guided discovery learning, kami ingin membantu mereka menjadi lebih terampil dan mandiri.”

“Dari My Potential, anak saya jadi lebih mandiri. Saya juga jadi lebih tahu apa yang anak saya gemari. Terima kasih banyak kakak-kakak mahasiswa IPB University,” ujar salah satu orang tua sasaran.

Dengan hasil yang menjanjikan, tim berharap program My Potential tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga memberikan wawasan baru bagi orang tua tentang cara mendukung perkembangan anak-anak mereka. (*/Rz)