Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Angkat Program Kehutanan Sosial di Kecamatan Bungbulang
Mahasiswa IPB University dari dua kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi memulai program mereka di Desa Mekarbakti dan Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kedatangan mahasiswa sangat dinanti oleh warga untuk membantu mengatasi masalah setempat, terutama terkait dengan perhutanan sosial. Pasalnya, kedua desa ini, baru saja mendapatkan Surat Keterangan Perhutanan Sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Acara penerimaan dan Lokakarya 1 KKN-T Inovasi IPB University Kecamatan Bungbulang diadakan di aula kantor Kecamatan Bungbulang. Tujuan kegiatan ini adalah memaparkan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN-T serta mendapatkan masukan dari masyarakat.
Fajar Ilham Pratama dan Agung Saputra, koordinator tim KKN-T, menjelaskan program kerja utama selama 40 hari. Program ini meliputi pemetaan batas andil garapan, pendampingan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), pengembangan potensi wisata, pengelolaan budi daya perikanan dan peternakan, sosialisasi pakan ternak, pemanfaatan hasil hutan, hingga penyempurnaan masterplan desa wisata.
Kepala Desa Mekarbakti, Gugun Gunawan, menyampaikan apresiasi kepada IPB University atas penempatan mahasiswa KKNT Inovasi di desanya. “Semoga mahasiswa IPB dapat memberikan dampak positif pada perkembangan Desa Mekarbakti, khususnya dalam pemanfaatan perhutanan sosial,” ujarnya. Ketua BPD Desa Mekarbakti, Tatang Mulyana, juga menambahkan harapannya agar hubungan saling menguntungkan dapat terjalin antara mahasiswa dan masyarakat desa.
Sekretaris Desa Bojong, Denih, berharap kehadiran mahasiswa KKNT Inovasi IPB University dapat membantu menyelesaikan masalah di desanya. “Dengan adanya mahasiswa ini, kami berharap masyarakat dapat menyerap ilmu dan mahasiswa dapat mempraktikkan ilmunya,” katanya. Desa Bojong memiliki banyak potensi yang belum dimaksimalkan, terutama di bidang wisata, perikanan, dan peternakan.
Perwakilan Desa Bojong menyampaikan bahwa 80 persen rumah di desanya memiliki kolam dan 60 persen memiliki ternak. Namun, potensi ini belum dikembangkan secara maksimal karena masyarakat hanya mengelola untuk kebutuhan sehari-hari. Kehadiran mahasiswa IPB University diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi ini menjadi usaha yang lebih besar.
Pihak desa, kecamatan, dan koramil mendukung penuh pelaksanaan kegiatan KKNT Inovasi ini untuk membantu masyarakat dalam pemecahan masalah. Sinergi yang kuat antar pihak diharapkan dapat mengoptimalkan Rancangan Kerja Tahunan (RKT) Perhutanan Sosial, sehingga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat sekitar. (*/Rz)