Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Ajarkan Ibu-Ibu PKK olah Limbah Konveksi menjadi Karya Bernilai Jual

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Ajarkan Ibu-Ibu PKK olah Limbah Konveksi menjadi Karya Bernilai Jual

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Ajarkan Ibu-Ibu PKK olah Limbah Konveksi menjadi Karya Bernilai Jual
Student Insight

Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University dan Rumah Kreatif CoEy mengajak para ibu rumah tangga memanfaatkan limbah kain di Cihideung Udik, Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan limbah konveksi yang selama ini menjadi salah satu keresahan masyarakat Cihideung Udik.

Ivana Nabila, mahasiswa IPB University, menerangkan, melalui kerja sama dengan Rumah Kreatif CoEy, tim KKNT Inovasi memberikan pelatihan bagi ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) dan posyandu menyulap limbah konveksi menjadi kreasi berharga. Ia menyebut, limbah konveksi yang dimaksud berupa kain-kain dan dakron bekas.

“Limbah-limbah konveksi itu bisa kita olah menjadi kerajinan yang cantik, unik, dan bernilai ekonomi seperti pin cushion dan bross. Gerakan ini merupakan contoh nyata bagaimana kreativitas dan kepedulian lingkungan dapat berjalan seiring untuk menciptakan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat,” kata Ivana.

Ketua PKK Cihideung Udik, Susilawati, menyatakan, “Adanya acara ini tidak hanya mengajarkan keterampilan baru, tetapi juga dapat mengurangi limbah limbah konveksi di Desa Cihideung Udik dan harapannya acara ini bisa berkelanjutan ke depannya.”

Sementara, Cucu atau yang akrab disapa Ibu Coey mengungkapkan hal yang sama. “Bagi ibu-ibu dan masyarakat menganggap limbah konveksi ini merupakan sampah dan dibuang begitu saja, tetapi bagi kami limbah konveksi ini adalah harta karun.”

Ibu Coey menyebut, limbah kain bisa diolah menjadi beragam produk kreatif dan unik. Ia mencontohkan, limbah konveksi dapat diolah menjadi pin cushion dan bross.

“Dengan mengubah limbah menjadi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai jual, diharapkan masyarakat Cihideung Udik dapat mengubah mindset bahwa sampah sekalipun jika diiringi niat dan kreativitas maka dapat menjadi sesuatu yang bernilai,” kata dia. (*/ra/Rz)