Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Adakan Sosialisasi Ecoenzyme dan DigiTani di Desa Ciwaru
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan lingkungan, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University mengadakan sosialisasi budidaya tanaman, eco enzyme dan DigiTani pada Minggu, 14/7. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota kelompok tani di bangsal Poktan Tani Mukti Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ikin selaku Ketua Kelompok Tani Mukti membuka acara dan menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi petani dan dapat memberikan ilmu. “Kegiatan yang diberikan mahasiswa ini dapat memberikan ilmu baru sekaligus penerapan langsungnya bagi para petani khususnya Poktan Tani Mukti,” ujar Ikin.
Pada kegiatan ini mahasiswa menjelaskan mengenai teknik dan tahapan budidaya tanaman cabai dan tomat mulai dari pemilihan varietas hingga panen. Selain itu para petani juga diberikan pengalaman langsung untuk melakukan penyemaian benih cabai dan tomat.
Petani diperkenalkan dengan eco enzyme yang merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik dengan banyak manfaat diantaranya mengurangi limbah rumah tangga, sebagai pupuk organik dan pembasmi serangga sehingga dapat menjadi solusi yang baik bagi petani. Demonstrasi langsung pembuatan eco enzyme dilakukan, dimana peserta diajak untuk mencoba membuat sendiri dengan bimbingan mahasiswa.
“Sebaiknya dalam pengenalan eco enzyme ini sudah ada produk jadi sehingga dapat langsung diaplikasikan pada tanaman dan efeknya langsung terlihat. Jika efek yang dihasilkan baik maka para petani akan lebih tertarik dengan eco enzyme karena prosesnya yang mudah dan harganya yang murah,” ungkap salah satu petani.
Kegiatan terakhir dalam sosialisasi ini yaitu pengenalan aplikasi DigiTani sebagai platform media komunikasi dan konsultasi petani dengan pakar IPB University tentang pertanian dan pedesaan.
Ikin menegaskan komitmennya untuk terus mendukung petani melalui berbagai program pelatihan dan bantuan teknis. “Kerjasama antara pemerintah dan petani adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan,” ucap Ikin. (*/Lp)