Mahasiswa IPB University Buat Program Happy Mommy, Upaya Wujudkan Kebahagiaan Ibu Hadapi Baby Blues Syndrome

Mahasiswa IPB University Buat Program Happy Mommy, Upaya Wujudkan Kebahagiaan Ibu Hadapi Baby Blues Syndrome

Mahasiswa IPB University Buat Program Happy Mommy, Upaya Wujudkan Kebahagiaan Ibu Hadapi Baby Blues Syndrome
Student Insight

Keluarga yang bahagia merupakan wujud dari ibu yang bahagia. Di Indonesia, lebih dari 50 persen ibu di Indonesia mengalami kasus baby blues syndrome. Terlebih sebanyak 25 persennya berpotensi mengarah ke postpartum depression.

Untuk itu, mahasiswa IPB University tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM PM) menghadirkan program bertajuk ‘Happy Mommy’. Program ini merupakan pendampingan ibu hamil dan pasca persalinan melalui metode Mom’s Five Mission sebagai alternatif pencegahan baby blues syndrome.

Program dilaksanakan di Desa Ciomas Rahayu yang merupakan salah satu desa penyumbang kelahiran tertinggi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Kabupaten Bogor Dalam Angka Tahun 2021).

Hasil wawancara mahasiswa IPB University pada 26 ibu pasca persalinan, sebanyak 8 persen ibu dalam rentang 2-4 bulan terindikasi mengalami baby blues syndrome berdasarkan pengukuran Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS).

Tim PKM PM Happy Mommy diketuai oleh Fanisya Zalika Salsabila, Fakhrul Mubarok, Dzaki Julian Ar Rasyid, Rafi Fathi Rizqi, Githa Affa Sakinah, dibimbing oleh Dr Anna Fatchiya.

“Program ini hadir sebagai sarana edukasi menyeluruh terhadap ibu hamil dan juga pasca persalinan serta keluarga di Desa Ciomas Rahayu agar mereka dapat memahami bahwa penting untuk memahami gejala baby blues syndrome sedini mungkin,” ungkap Fanisha, ketua tim PKM PM.

Ia menjelaskan, Happy Mommy menghadirkan metode Mom’s Five Mission. Metode ini diadaptasi dari metode mission based learning sebagai sebuah pembelajaran berbasis misi yang sangat kooperatif dalam melatih untuk mengerjakan suatu hal serta mencapai target yang telah disusun pada setiap misinya.

“Sebuah kreativitas yang dikembangkan menjadi rangkaian ‘FRESH’ yang terdiri dari Family Activity, Refreshing Activity, Education Class, Social Activity, dan Health Activity. Program yang interaktif, inovatif, kreatif, efektif, serta menyenangkan ini membuat sang ibu antusias dalam melaksanakan kegiatan,” urai Fanisha.

Program Happy Mommy berlangsung selama satu bulan dengan melibatkan 10 ibu hamil, 10 ibu pasca persalinan. Selain itu, 16 kader dan keluarga sebagai pendamping secara aktif dilibatkan untuk Training of Trainers dalam berbagai kegiatan seperti edukasi dini baby blues syndrome, journaling buku ‘Journey to Motherhood’, pembuatan MPASI dan buket bunga oleh pendamping, serta permainan board game raksasa ‘The Way to Happiness’.
Menurut Fanisha, program Happy Mommy yang diterapkan di Desa Ciomas berhasil membawa dampak positif dalam peningkatan pengetahuan, perubahan kebiasaan, dan juga kebahagiaan sasaran.

“Alhamdulillah, dengan adanya pengetahuan baby blues, bumil dan ibu nifas dapat wawasan terkait cara mengatasi dan tanda-tanda akibat dari baby blues. Para peserta pun sangat senang dan bersyukur,” ujar Aat, Kepala Posyandu Desa Ciomas Rahayu.

Fanisha menuturkan, “Pencapaian ini merupakan sebuah bukti bahwa melalui metode yang tepat dan upaya yang konsisten, ibu hamil dan pasca persalinan serta keluarga akan mengetahui pentingnya melakukan pencegahan sedari dini terhadap kasus baby blues syndrome.”

“Pembentukan lingkungan yang baik serta suportif juga turut menjadi faktor utama dalam meningkatkan dukungan yang dapat bermanfaat untuk kesehatan mental sang ibu. Harapannya program Happy Mommy dapat menjadi pelopor kasih, cinta, dan kebahagiaan sang ibu,” tandasnya. (*/Rz)