LRI i-MAR IPB University Kuatkan Blue-Partnership di Tingkat Regional ASEAN

LRI i-MAR IPB University Kuatkan Blue-Partnership di Tingkat Regional ASEAN

LRI i-MAR IPB University Kuatkan Blue-Partnership di Tingkat Regional ASEAN
Berita

Lembaga Riset Internasional Kemaritiman, Kelautan dan Perikanan (LRI i-MAR) IPB University menguatkan kerangka blue-partnership dalam pengembangan Sustainable Blue Economy (SBE) di tingkat regional ASEAN. Upaya tersebut dituangkan pada kegiatan International Forum on Blue Economy: Prospects and Opportunities for Enhancing Blue-Partnership yang diselenggarakan oleh Maritime Institute of Malaysia (MIMA), Kamis (25/7) di Kuala Lumpur, Malaysia.

International Forum tersebut dibuka oleh Dato’ Mohamed Suffian Awang, Chairman, Maritime Institute of Malaysia dan menghadirkan pembicara kunci oleh Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Haji Hasbi Habibollah. Forum tersebut menghadirkan pembicara dari Malaysia, Singapore, Tiongkok, dan Indonesia yang dibagi menjadi dua sesi utama, yaitu (1) Blue Economy and Its Relevance to Malaysia, China, and ASEAN dan (2) Enhancing Blue Partnership.

Prof Luky Adrianto, Kepala i-MAR IPB University sebagai salah satu panelis memberikan gagasan strategis penguatan kerja sama antar negara dalam bidang Sustainable Blue Economy pada sesi ke-2.

Dalam presentasinya berjudul ‘Exploring Blue Economy Policy Transformation: The Case of Blue Partnership of Indonesia and Archipelagic and Islands States Forum (AIS), Prof Luky menyampaikan pentingnya kerangka kerja Blue Economy dalam perspektif pembangunan jangka panjang Indonesia 2025-2045.

Pada saat yang sama, Guru Besar Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) IPB University ini mengingatkan pentingnya monitoring terhadap perkembangan blue economy dalam bentuk Blue Economy Development Index (BEDI) sebagai indeks internasional khususnya negara-negara anggota AIS.

“BEDI menjadi tracking tools yang tidak hanya bermanfaat bagi monitoring kemajuan pembangunan blue economy, namun juga dapat menjadi instrumen kerja sama antar negara khususnya dalam konteks peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di tingkat regional, termasuk ASEAN,” ujar Prof Luky yang juga peneliti senior di PKSPL IPB University.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Luky juga mendiskusikan gagasan pembentukan AIS-ASEAN-China Blue Economy Academy yang akan di-host oleh IPB University bekerja sama dengan MIMA, Dalian Maritime University, Xiamen University, University of Malaya, dan University of Philippines (UPs). Gagasan ini akan ditindaklanjuti pada tahun ini dengan penyusunan Concept Note yang akan dibahas secara intens untuk dapat diimplementasikan tahun 2025. (LA/Rz)