Integrasikan Gizi Seimbang dalam Pembelajaran SD, Tim Dosen Pulang Kampung IPB University Susun Modul P5
Anak usia sekolah (AUS) di Indonesia memiliki masalah gizi yang cukup kompleks. Satu dari empat anak sekolah dasar di Indonesia memiliki status gizi pendek dan sangat pendek serta 16 persen lainnya mengalami obesitas.
Melihat hal tersebut, tim Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University menginisiasikan kegiatan pengabdian masyarakat, dengan tema ‘Integrasi Gizi Seimbang dalam Pengayaan Pembelajaran Karakter sebagai Upaya Pengentasan Masalah Gizi Pada Anak Sekolah’.
“Masalah gizi pada AUS disebabkan oleh konsumsi pangan yang belum memenuhi prinsip gizi seimbang. Anak-anak cenderung memilih makanan yang disukainya tanpa mempertimbangkan komponen kesehatan seperti profil nilai zat gizi dan jumlah kebutuhan makanan yang dikonsumsinya,” papar Dr Yayuk Farida Baliwati, ketua tim Dospulkam.
Oleh karena itu, lanjut dia, optimalisasi eksistensi sekolah memiliki peran vital untuk mendukung upaya perbaikan gizi anak sekolah dasar.
“Kegiatan ini didasari oleh pemikiran bahwa pendidikan gizi dengan pendekatan berbasis sekolah adalah yang paling established karena sebagian besar waktu anak sekolah berada di lingkungan sekolah,” imbuh dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini.
Dalam pelaksanaannya, tim Dospulkam IPB University menjalin kerja sama dengan Yayasan Taman Pendidikan Rahmat, Kota Kediri, Jawa Timur. Yayasan ini membawahi satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Plus Rahmat, salah satu Sekolah Penggerak yang sudah melakukan pembelajaran berbasis proyek.
Selain itu, SD Plus Rahmat juga memiliki program Penguatan Pendidikan Karakter ‘Berbudaya’ yang berpotensi untuk menanamkan, menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan pola hidup sehat. Karakter ‘Berbudaya’ merupakan salah satu visi yayasan.
Dalam focus group discussion (FGD) di Yayasan Pendidikan Rahmat, tim Dospulkam IPB Univeristy mengundang 18 orang para pemangku kepentingan, yaitu kepala yayasan, kepala sekolah di setiap tingkat satuan pendidikan (PAUD, TK, SD, dan SMP), guru kelas 1-6, bagian penelitian dan pengembangan (litbang), kurikulum, hubungan masyarakat, serta Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri.
“Isu yang dibahas adalah peluang integrasi gizi seimbang dalam pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau eksistensi dan mengembangkan isi materi yang berkaitan dengan gizi seimbang yang telah diterapkan di dalam proses pembelajaran, baik secara literasi maupun numerasi,” paparnya.
Dr Yayuk mengungkapkan, kegiatan FGD menghasilkan kesepakatan pengayaan pembelajaran di kelas 1-6 dengan gizi seimbang untuk membangun karakter peserta didik melalui penguatan budaya makan yang tepat.
Pengayaan materi ini dilakukan melalui penyusunan modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), seperti mensyukuri aneka ragam makanan, mengetahui kebutuhan per jenis pangan harian, membiasakan sarapan, minum air putih yang cukup, melakukan aktivitas fisik, memantau berat badan dan membiasakan cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
“Tindak lanjut FGD adalah penyusunan modul P5 yang akan dilakukan melalui kegiatan workshop pada 10-11 Juli 2024, di Aula SD Plus Rahmat,” tutur Dr Yayuk. (*/Rz)