Guru Besar IPB University Hadiri AAAP Congress di Melbourne, Ulas Pentingnya Kajian Omics pada Sperma Sapi
Prof Bambang Purwantara, Guru Besar IPB University dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) menghadiri the Asia-Australasian Association of Animal Production (AAAP) dan the Australian Association of Animal Science (AAAS) di Melbourne Australia, pada tanggal 9-12 Juli 2024.
Pertemuan internasional di bidang produksi ternak/hewan khususnya untuk wilayah Asia Pasifik ini merupakan yang terbesar dan telah berlangsung selama beberapa dasawarsa. Kongres ini merupakan ajang berkumpulnya para akademisi, peneliti, praktisi, termasuk pelaku bisnis untuk membahas perkembangan peternakan global.
Tema yang diangkat kali ini adalah “Embracing Disruption as an Opportunity for Animal Science”, membahas berbagai aspek meliputi genetika, reproduksi, nutrisi, kesehatan hewan, perilaku dan kesejahteraan hewan dan kaitannya dengan bisnis peternakan, kesehatan hewan dan pangan.
“Kongres ini amat penting untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di bidang peternakan sehingga dapat menjadi pendorong bagi tumbuh dan berkembangnya iptek dan usaha peternakan di Indonesia,” ujar Prof Bambang.
Dalam kongres tersebut, Prof Bambang membawakan scientific paper dengan judul “Relative expression of sperm protamine 1 (Prm 1) mRNA as a prospective marker of bull may be breed-dependent fertility”.
Paper tersebut menunjukkan pentingnya kajian omics pada sperma sapi dalam menentukan kualitas pejantan unggul, melengkapi parameter berupa evaluasi fisiologi sperma yang yang dilaksanakan secara rutin di balai-balai inseminasi buatan.
Di samping presentasi oral, ia dan tim juga menampilkan poster dengan judul Sperm nuclear molecules (mRNA and protein contents) characteristics and association with conception rate and semen quality of Aceh bulls (Bos indicus).
Selama lima tahun terakhir, Prof Bambang dan tim termasuk peneliti postdoctoral dan mahasiswa bimbingan telah melaksanakan kajian proteomik dan transkriptomik pada sperma sapi-sapi unggul Indonesia.
Dalam kongres tersebut, beberapa peluang kerja sama IPB University dengan para calon mitra telah dibahas, di antaranya dengan para kolega di berbagai universitas di Australia, Korea dan Jepang. Indonesia juga didorong menjadi tuan rumah AAAP Congress pada tahun 2030 setelah giliran Hanoi (2026) dan Bangkok (2028).