Gandeng Nakes, Tim KKNT Inovasi IPB University Bagikan Vaksin Polio dan Sosialisasi Isi Piringku di Muncang
Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University bekerja sama dengan para tenaga kesehatan (nakes) melaksanakan pemberian imunisasi polio dan penyuluhan Isi Piringku di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kampung Karang, Desa Jagaraksa, Kecamatan Muncang, Lebak, Banten (23/7). Kegiatan ini diikuti oleh 55 peserta yang merupakan ibu rumah tangga dengan anak-anak balita, serta ibu hamil dan menyusui.
Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari program Posyandu Jagaraksa Sehat (POROS) dan Penyuluhan Ibu Rumah Tangga (PENYU BIRU) di Pustu Kampung Karang.
Anggota tim KKNT Inovasi, Hizkia Pandya mengungkapkan, program ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting dan polio. “Ini adalah wujud sinergi yang efektif antara mahasiswa dan desa,” jelasnya.
Hizkia menerangkan, kegiatan diawali dengan program POROS yang menyasar anak-anak berusia 0-7 tahun. Mahasiswa IPB University melakukan pendataan terhadap anak-anak tersebut, meliputi kondisi fisik seperti berat, tinggi badan, serta lingkar kepala.
“Melalui pendataan ini, orang tua dapat memantau kondisi kesehatan anaknya, sehingga kondisi stunting pada anak dapat dicegah. Tidak hanya itu, anak-anak yang mengikuti program ini juga mendapat dua tetes vaksin untuk mencegah polio,” urai dia.
Bidan Noviyanti turut meyakinkan para orang tua agar tidak takut terhadap pemakaian vaksin pada anak. “Tidak perlu takut akan adanya efek samping dari vaksin polio pada anak, tidak ada dampak yang berbahaya,” tegasnya.
Selain program POROS, tim KKNT IPB University juga menyelenggarakan penyuluhan tentang Isi Piringku. Menurut Hizkia, penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi sehat dan seimbang bagi ibu hamil dan menyusui. Melalui program ini pula, ibu-ibu rumah tangga dapat menerapkan tips-tips mengolah menu makanan sehat yang mudah dan sesuai dengan konsep Isi Piringku.
Lusiana Maulida, SGz selaku narasumber mengatakan, gizi seimbang yang dimaksud pada konsep Isi Piringku mengacu pada proporsi makanan pokok sebanyak 2/3 dari setengah piring, lauk pauk sebanyak 1/3 dari setengah piring, sayuran sebanyak 2/3 dari setengah piring, dan buah-buahan sebanyak 1/3 dari setengah piring.
Ia juga menyebut, konsumsi makanan sehat ini tentunya perlu diikuti dengan gaya hidup bersih dan aktif, serta minum air putih yang cukup. “Tradisi makan tidak seimbang harus mulai dihilangkan. Semua dimulai dari kontrol orang tua terhadap pola makan anak,” kata Lusiana.
Hizkia menambahkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa IPB University dan nakes di Kecamatan Muncang merupakan bentuk upaya mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera bagi masyarakat, khususnya anak-anak di Desa Jagaraksa.
“Program ini juga menjadi bentuk nyata dari mahasiswa IPB University untuk membina konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab sesuai dengan potensi sumber daya alam yang tersedia di desa,” pungkasnya. (*/ra/Rz)