Gagas Desa Maritim, PPKO Himafarin IPB University Bawa Inovasi Ini untuk Nelayan Desa Sangrawayang
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2024 kembali menjadi wadah pengabdian bagi Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (Himafarin) IPB University. Lewat program ini, mahasiswa IPB University berupaya melakukan pemberdayaan desa dalam topik Desa Maritim sebagai program berkelanjutan yang sebelumnya dilakukan pada tahun 2023.
Lokakarya pertama dilakukan bersama masyarakat Desa Sangrawayang, Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi awalan pembuka bagi tim pelaksana Himafarin IPB University dalam menjalankan program pengabdian. Acara dihadiri oleh tim pelaksana Himafarin IPB University, Muhtar (Kepala Desa Sangrawayang), Dadin (Ketua Badan Usaha Milik Desa Sangrawayang), Bangbang (Kepala Dusun Citamiyang), dan Dr Zulkarnain (dosen pendamping).
Kegiatan ini mendapatkan respon baik masyarakat sebagaimana yang diungkapkan Muhtar selaku Kepala Desa Sangrawayang. “Saya dan masyarakat merasa senang dengan kehadiran adik-adik mahasiswa IPB University yang berkenan menjaga keberlanjutan program di desa ini,” ungkapnya.
Salah satu anggota tim Himafarin IPB University, Zahra Aulia mengatakan, selain sebagai lembar awal perjalanan program pengabdian mahasiswa, lokakarya ini juga menjadi ajang silaturahmi maupun sebagai penghubung antara mahasiswa dan masyarakat, baik itu pihak pemerintah desa, para pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan keluarga nelayan.
“Kesinambungan berjalannya program tahun sebelumnya menjadi dasar evaluasi kami atas keberlangsungan pelaksanaan program PPK Ormawa tahun ini. Kali ini, kami datang memperkenalkan inovasi alat tangkap bubu setelah berhasil mengenalkan inovasi alat bantu penangkapan ikan berupa booster rumpon di tahun sebelumnya,” papar Zahra.
Ia menambahkan, program kerja lainnya disajikan dalam satu struktur program berupa pemberdayaan keluarga nelayan yang meliputi kategori kelompok sasaran. Untuk ayah nelayan, dilaksanakan program pelatihan inovasi alat tangkap bubu dengan booster umpan. Sementara, untuk ibu nelayan dengan program pelatihan pengolahan dan kewirausahaan, dan anak nelayan dengan program kelas pantai pada jenjang TK, SD, dan SMP. (*/Rz)