Dosen Pulang Kampung IPB University Dorong Pemasaran Wisata Girijaya dengan Pendekatan Digital Marketing

Dosen Pulang Kampung IPB University Dorong Pemasaran Wisata Girijaya dengan Pendekatan Digital Marketing

Dosen Pulang Kampung IPB University Dorong Pemasaran Wisata Girijaya dengan Pendekatan Digital Marketing
Berita

Kampung Adat Girijaya, yang dikenal dengan potensi budaya tinggi dengan konsep kasepuhan yang menawarkan kegiatan wisata bertema triloka, kini mendapatkan sentuhan modern melalui kegiatan Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University yang dipimpin oleh Dr Eva Rachmawati.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata Desa Girijaya melalui peningkatan promosi dengan pendekatan digital marketing. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan berbagai kelompok masyarakat yang tinggal di Kampung Adat Kasepuhan Girijaya, termasuk pemuda dan perempuan.

Kegiatan didampingi salah satu dosen IPB University, Dr Syafitri Hidayati. Materinya berfokus pada pengembangan wisata berbasis budaya, dengan tujuan memperkenalkan dan memanfaatkan digital marketing sebagai alat promosi yang efektif.

Di awal kegiatan, peserta diajak untuk merumuskan ciri khas wisata daerah mereka, yaitu konsep ‘Triloka’ yang mencakup alam, budaya, dan religi. Setelah merumuskan ciri khas tersebut, peserta melanjutkan dengan identifikasi segmentation, targeting, and positioning (STP) pasar yang dituju. Proses ini penting untuk menentukan pasar yang tepat dan strategi pemasaran yang sesuai.

Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah peningkatan kapasitas masyarakat melalui focus group discussion (FGD) dan praktik lapang. Dalam FGD, masyarakat diajak untuk memahami dasar-dasar digital marketing, seperti segmentasi pasar, penentuan target, dan penempatan produk.

Dr Syafitri memberikan penjelasan mendalam tentang bagaimana memanfaatkan platform digital untuk memasarkan potensi wisata yang ada di Girijaya.

“Potensi yang telah tersedia di Girijaya selain perlu dikembangkan juga perlu dipasarkan, salah satunya dengan melibatkan pemuda untuk mengenal dan mempraktikkan digital marketing, sehingga hasil pengembangan ini dapat bermanfaat dalam jangka panjang,” ujarnya.

Dalam praktik lapang, peserta diajak untuk langsung terjun dalam kegiatan promosi digital. Mereka belajar cara membuat konten menarik, menggunakan media sosial, dan memahami teknik pemasaran online lainnya.

Dr Syafitri juga memberikan panduan tentang penggunaan alat-alat digital seperti kamera, aplikasi edit foto dan video, serta cara menulis caption yang sesuai dengan target pasar. Tujuannya adalah agar masyarakat Girijaya mampu mempromosikan kegiatan wisata dan budaya mereka secara mandiri dan berkelanjutan.

Ia mengaku, kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat adat Girijaya. Mereka merasa mendapatkan pengetahuan baru yang sangat berguna untuk mengembangkan potensi desa mereka.

“Para pemuda dan perempuan, khususnya, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti sesi-sesi pelatihan. Mereka berharap dengan keterampilan baru yang didapat, mereka bisa membantu meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Girijaya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat,” paparnya.

Dr Syafitri juga mengajak peserta untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak lain, seperti pemerintah desa, lembaga pariwisata, dan komunitas digital. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan efektivitas promosi wisata Girijaya.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam komunitas digital, berbagi pengalaman, dan belajar dari desa-desa lain yang telah berhasil dalam mengembangkan pariwisata melalui digital marketing,” ucapnya. (*/Rz)