Dosen Manajemen IPB Dampingi Karang Taruna Desa Cibadak Desain Model Bisnis Berbasis Ekonomi Sirkular

Dosen Manajemen IPB Dampingi Karang Taruna Desa Cibadak Desain Model Bisnis Berbasis Ekonomi Sirkular

Dosen Manajemen IPB Dampingi Karang Taruna Desa Cibadak Desain Model Bisnis Berbasis Ekonomi Sirkular
Berita

Dosen IPB University di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) bekerja sama dengan PT Bumi Tanpa Sampah Sukabumi dan aktivis lingkungan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Dosen Mengabdi 2024. Program ini dilaksanakan di di RW 06 Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Salah satu kegiatannya adalah edukasi dan pelatihan terkait desain model bisnis melalui pemanfaatan dan pengolahan sampah. Kegiatan diikuti oleh anggota karang taruna dan sejumlah masyarakat RW 06 Desa Cibadak (29/6).

Kegiatan dimulai dengan penyuluhan tentang pengelolaan sampah rumah tangga yang disampaikan oleh Ir Gelar Satya Budhi, MSc, alumnus Departemen Manajemen IPB University selaku konsultan dan aktivis lingkungan. Penyuluhan ini memberikan pengetahuan mendalam mengenai sampah serta pengelolaan dan pemanfaatannya.

Ia juga memberikan edukasi dan pelatihan pemanfaatan sampah anorganik dan organik dengan budi daya maggot yang dibina oleh Ramdhan Chandra Iswahyudi, Founder PT Bumi Tanpa Sampah Sukabumi. Masyarakat diberikan panduan lengkap terkait pemanfaatan sampah organik dan pembudidayaan maggot serta peluang bisnisnya.

“Selain bermanfaat untuk lingkungan, budi daya maggot juga memberikan peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat setempat,” ujar Chandra.

Kegiatan diakhiri dengan edukasi dan pelatihan masyarakat terkait pembuatan model bisnis usaha oleh Dr Mimin Aminah yang juga ketua pelaksana kegiatan. Materi ini bertujuan agar masyarakat paham bagaimana menjalankan bisnis supaya dapat berkembang, khususnya untuk budi daya maggot ini.

“Masyarakat kami edukasi untuk memilah dan memanfaatkan sampah organik sebagai media pakan untuk budi daya maggot agar hasilnya diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Dr Mimin mengatakan, proses pengelolaan dan pemanfaatan sampah dimulai dari kesadaran dan kemauan masyarakat itu sendiri terkait kepeduliannya soal lingkungan. Bahkan, sampah pun bisa menjadi barang bernilai ekonomi apabila dimanfaatkan dengan benar.

“Aksi kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dimulai dari kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan agar dapat memilah sampah. Hal ini sekaligus bisa menjadi peluang bisnis dengan menjadikan sampah tersebut menjadi barang yang bisa bernilai ekonomi untuk meningkatkan sirkulasi ekonomi masyarakat setempat,” ujar Dr Mimin.

Hasani, peserta sekaligus pembina Karang Taruna RW 06 Desa Cibadak menyampaikan, “Kegiatan ini sangat membantu kami. Selain mendapatkan pengetahuan baru tentang sampah, kami juga belajar untuk memanfaatkannya agar bisa dijual.” (*/Rz)