Cetak Sociopreneur Muda, Program CEO School IPB University Beri Pembekalan
Program CEO School IPB University kembali hadir dengan tema ‘Pengembangan Sociopreneur melalui Pengelolaan Dana Zakat’, yang dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting (1/7). Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM (Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional/Baznas), dan Dr Irfan Syauqi Beik (Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University).
Dr Handian Purwawangsa, Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University dalam sambutannya menyampaikan komitmen IPB University dalam mencetak para CEO muda untuk bergerak di bidang sociopreneur. Ia juga menjabarkan berbagai potensi program yang dapat dikolaborasikan bersama Baznas.
“Kolaborasi dengan Baznas membuka peluang besar bagi para peserta untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam pengelolaan dana zakat, yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial bagi masyarakat. Melalui program CEO School ini, akan dipilih calon-calon CEO yang nantinya dapat mendampingi masyarakat secara langsung,” ujar Dr Handian.
Dr Irfan Syauqi Beik sebagai narasumber memberikan wawasan tentang potensi ekonomi dari pengelolaan dana zakat dan bagaimana hal tersebut dapat menjadi pendorong utama dalam pembangunan ekonomi umat. Ia juga membahas berbagai strategi untuk menciptakan model bisnis sociopreneur yang inovatif dan berkelanjutan.
“Dana zakat memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi umat. Dengan strategi yang tepat, kita dapat menciptakan model bisnis sociopreneur yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan,” ungkap Dr Irfan.
Mokhamad Mahdum turut menjelaskan tentang peran Baznas dalam pengelolaan dana zakat dan bagaimana dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sociopreneur. Ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat untuk memastikan dana tersebut tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal bagi penerima.
“Pengelolaan dana zakat harus dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Melalui program ini, kita berharap para peserta dapat memahami mekanisme pengelolaan dana zakat dan mengaplikasikannya dalam kegiatan sociopreneur yang berkelanjutan,” kata Mokhamad Mahdum.
Melalui kegiatan ini, DPMA IPB University berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sociopreneur yang berbasis pengelolaan dana zakat. Program CEO School diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi pemimpin masa depan yang mampu memanfaatkan dana zakat secara optimal untuk kepentingan umat.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, program ini diharapkan dapat mencetak para CEO muda yang tidak hanya andal dalam mengelola bisnis tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. (*/Rz)