Atasi Masalah Peternak di Desa Pekasiran, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Beri Solusi

Atasi Masalah Peternak di Desa Pekasiran, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Beri Solusi

Atasi Masalah Peternak di Desa Pekasiran, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Beri Solusi
Student Insight

Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah merupakan wilayah yang dikenal dengan potensi peternakan yang cukup besar. Sebagian besar masyarakat bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama, khususnya peternakan. Ternak yang banyak dipelihara yaitu domba dan sapi.

Seiring dengan perkembangan waktu, tantangan dalam pemeliharaan ternak juga semakin meningkat, khususnya terkait pemenuhan kebutuhan mineral bagi hewan ternak serta terbatasnya produksi susu induk pada ternak ruminansia.

Merespon situasi tersebut, mahasiswa IPB University yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University di Desa Pekasiran tergerak memberikan solusi.

Mahasiswa KKNT Inovasi mengadakan ‘Sosialisasi Inovasi Pemenuhan Nutrisi Hewan Ternak Mengenai Pembuatan Mineral Blok (MB) dan Perawatan serta Penyuluhan Milk Replacer untuk Ternak Ruminansia’. Program kerja tersebut menjangkau seluruh peternak di tiga dusun Kelurahan Pekasiran (Dusun Argomukti, Dusun Santren dan Dusun Sidomulyo).

Tohar, salah satu peternak mengungkap, banyaknya lahan pertanian membuat rumput menjadi satu-satunya bahan pakan yang mudah dan praktis untuk diberikan.

“Di sini biasanya rumput saja yang diberikan, Mbak, belum pakai tambahan apa-apa. Toh dikasih makan rumput saja aman ternak saya,” ujarnya kepada mahasiswa IPB University.

Claudina Theresia, salah satu mahasiswa IPB University menuturkan, kondisi tersebut menjadikan para peternak kurang memperhatikan pasokan mineral untuk ternak mereka. Setelah dilakukan observasi secara langsung, mahasiswa menemukan beberapa domba milik peternak terindikasi kekurangan mineral.

Hal tersebut dapat dilihat dari kebiasaan ternak yang menggerogoti dinding kandang dan menjilati bulu kawanannya. “Kekurangan mineral ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada ternak, seperti penurunan daya tahan tubuh, pertumbuhan terhambat, dan penurunan produksi susu serta daging,” jelasnya.

Menurut Theresia, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peternak tentang alternatif suplemen pakan yang murah serta mudah dibuat dengan harga yang terjangkau, yaitu mineral blok serta metode perawatan ternak dengan milk replacer (pengganti susu) yang dapat menunjang pertumbuhan ternak.

Dalam sosialisasi ini, Tusyam Amirrudin, Founder CV Al Mumayyaz Group Pagentan, Banjarnegara hadir sebagai narasumber. Ia berbagi strategi dan keberhasilan dalam merawat cempe untuk meningkatkan kesehatan dan pertumbuhannya. Pada kesempatan itu, ia menekankan pentingnya nutrisi seimbang, pencegahan dan pengendalian penyakit, serta pemberian susu pengganti guna memberikan dampak yang nyata bagi pertumbuhan anak domba dan kambing.

“Peternakan di Indonesia memiliki potensi yang besar karena kebutuhan daging dan susu tiap tahunnya semakin meningkat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemenuhan nutrisi cempe melalui pemberian mineral blok dan susu pengganti,” ajak Tusyam.

Demonstrasi pembuatan mineral blok (MB) dibimbing oleh mahasiswa KKNT Inovasi IPB University. Mahasiswa menjelaskan secara rinci tentang MB dan cara pembuatannya, sekaligus membagikan sampel hasil demonstrasi pembuatan MB.

“Kami telah membuat formula ransum MB dan melakukan uji coba ke domba milik salah satu kelompok ternak Desa Pekasiran. Uji coba berhasil dilakukan dan disukai ternak,” ungkap Theresia.

Mineral blok sendiri merupakan suplemen pakan kaya nutrisi yang dapat menunjang pertumbuhan ternak yang diharapkan dapat berdampak bagi ternak di Desa Pekasiran.

Para peternak Desa Pekasiran sangat antusias dan menyambut baik kegiatan ini. Mereka melihat hal ini sebagai peluang berharga untuk mendapatkan ilmu baru yang dapat meningkatkan keberhasilan peternakannya. Beberapa peternak bahkan berencana untuk membuat MB secara mandiri segera setelah mereka kembali ke peternakan masing-masing.

“Saya baru tahu loh, Mas, kalau ada suplemen pakan yang murah dan bisa dibuat sendiri. Saya lihat domba-domba saya suka menjilati mineral bloknya, terima kasih ya, Mas, Mbak,” ucap Sohib, ketua kelompok ternak di Desa Pekasiran. (*/Rz)