Tidak Ada Penyembelihan Kurban, Dosen IPB University Bagikan Kisah Iduladha di Kota Reading, UK

Tidak Ada Penyembelihan Kurban, Dosen IPB University Bagikan Kisah Iduladha di Kota Reading, UK

Tidak Ada Penyembelihan Kurban, Dosen IPB University Bagikan Kisah Iduladha di Kota Reading, UK
Berita

Sebagai umat muslim, tak peduli ada di negara mana, perayaan hari besar Islam adalah momen yang selalu spesial untuk dirayakan. Hal itu juga dirasakan oleh dosen IPB University yang sedang menjalani pendidikan di luar negeri.

Asri Sulistiawati SKPm, MSi, dosen IPB University dari Departemen Sains dan Komunikasi Pengembangan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia (Fema), membagikan momen Iduladha-nya di Kota Reading, United Kingdom (UK).

“Tahun ini adalah tahun kedua saya merayakan Iduladha di sini,” tutur dosen yang tengah menempuh studi S3 di Reading University itu. “Tahun lalu, saya salat Id di lapangan besar yang disebut Central Park dan sedikit kaget karena banyak yang hadir salat Id di sana,” kisahnya.

Reading termasuk kota di UK yang memiliki banyak komunitas muslim. Ada komunitas muslim dari Pakistan, Irak, Iran, dan negara-negara muslim lainnya. Di kota tersebut juga terdapat banyak masjid, sekolah Islam, bahkan sekolah Arab.

Ia melanjutkan, “Tapi tahun ini karena saya salat Id di Muslim Center dan kebetulan berpapasan dengan waktu liburan, jadi yang hadir salat Id tidak seramai saat di Central Park.”

Asri menceritakan suasana Iduladha yang membedakan antara di UK dan di Indonesia adalah tidak adanya penyembelihan hewan kurban di UK.

“Peraturan di UK memang ketat. Penjagalan tidak bisa dilakukan sembarangan. Para penjual daging pun harus tersertifikasi dan melakukan pendaftaran terlebih dahulu,” jelasnya.

Walau begitu, umat muslim UK tetap bisa melaksanakan kurban dengan cara mentransfer ke negara muslim lain seperti India, Pakistan, Indonesia, dan lain-lain. Masjid-masjid di UK menyediakan aplikasi sehingga umat muslim yang hendak berkurban bisa memilih menyalurkan kurbannya ke negara lain.

Meski tidak ada penyembelihan hewan kurban, Asri tetap bisa melakukan perayaan bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). “Kami tetap bisa makan sate, tapi dengan membeli daging sendiri, bukan daging hasil kurban,” imbuhnya.

Terakhir, ia memberikan pesan, “Semoga ibadah kita bisa terus dikuatkan dan dilancarkan di mana pun berada. Terutama bagi yang sedang jauh dari keluarga, apalagi di luar negeri, pasti punya perjuangan yang berbeda,” harapnya. (Fatin/Rz)