Sekolah Keluarga Berkualitas IPB University Gelar Pendampingan Pengelolaan Keuangan Keluarga di Kelurahan Situgede, Bogor

Sekolah Keluarga Berkualitas IPB University Gelar Pendampingan Pengelolaan Keuangan Keluarga di Kelurahan Situgede, Bogor

Sekolah Keluarga Berkualitas IPB University Gelar Pendampingan Pengelolaan Keuangan Keluarga di Kelurahan Situgede, Bogor
Berita

Sekolah Keluarga Berkualitas IPB University kembali mengadakan pendampingan ke-3 bagi ibu-ibu di Desa Situgede, Kota Bogor, Jawa Barat. Program pendampingan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan keluarga dalam mengelola kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal pengelolaan keuangan.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah ibu yang antusias untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan baru dalam mengatur keuangan keluarga mereka. Kegiatan ini bukan hanya sekedar pertemuan biasa, melainkan sebuah workshop yang dirancang untuk memberikan pengetahuan praktis dan aplikatif.

Narasumber yang hadir pada kesempatan tersebut adalah Dr Lilik Noor Yuliati, MFSA, dosen IPB University di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema). Ia memiliki pengalaman dan keahlian yang luas dalam bidang manajemen keuangan keluarga, sehingga materinya sangat relevan dan bermanfaat bagi para peserta.

Dalam paparannya yang berjudul “Cerdas Mengatur Keuangan Keluarga,” Dr Lilik menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dan terencana. Ia menjelaskan berbagai strategi dan teknik untuk mengatur keuangan rumah tangga, termasuk cara membuat anggaran, mencatat pengeluaran, dan mengidentifikasi prioritas keuangan.

Salah satu poin penting yang disampaikan Dr Lilik adalah perlunya mempertimbangkan pengeluaran berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Ia menggarisbawahi, “Kebiasaan ini dapat membantu keluarga menjaga stabilitas finansial dan menghindari masalah keuangan di masa depan.”

Selain itu, Dr Lilik juga mengajarkan cara-cara untuk menghindari godaan konsumtif yang sering kali menyebabkan pemborosan. Ia menyarankan agar setiap keluarga membuat rencana keuangan jangka pendek dan jangka panjang, serta melibatkan semua anggota keluarga dalam proses pengelolaan keuangan.

“Dengan demikian, diharapkan keluarga dapat lebih bijak dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran, serta mampu mencapai tujuan finansial mereka dengan lebih efektif,” tuturnya. (*/Rz)