Sekolah Keluarga Berkualitas IPB University di Desa Babakan Hadirkan Pakar Bahas Ketahanan Keluarga

Sekolah Keluarga Berkualitas IPB University di Desa Babakan Hadirkan Pakar Bahas Ketahanan Keluarga

Sekolah Keluarga Berkualitas IPB University di Desa Babakan Hadirkan Pakar Bahas Ketahanan Keluarga
Berita

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) bekerjasama dengan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) IPB University mengadakan pertemuan ketiga Sekolah Keluarga Berkualitas (SKB) di Desa Babakan.

Pemateri pada pertemuan ketiga ini yaitu Prof Euis Sunarti, Dosen Departemen IKK IPB University dengan materi tentang pentingnya ketahanan keluarga. Ia menyatakan bahwa kondisi keluarga saat ini mempunyai karakteristik adanya penurunan fungsi keluarga, penurunan pengawasan dan perlindungan terhadap anggota keluarga, pola asuh yang kurang optimal, penurunan penanaman nilai dan karakter.

“Ketahanan keluarga penting untuk dibentuk karena kehidupan keluarga senantiasa berubah dan dinamis yang salah satu cirinya yaitu kehadiran teknologi dan perubahan-perubahan pada pola komunikasi dan interaksi,” jelas Prof Euis.

Prof Euis menerangkan bahwa terdapat tiga upaya dalam meningkatkan ketahanan keluarga yaitu meningkatkan ketahanan fisik, sosial, dan psikologis keluarga. Ketahanan fisik dicapai melalui meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) keluarga melalui pendidikan dan kesempatan belajar serta meningkatkan pendapatan keluarga seperti dengan adanya lebih dari seorang anggota keluarga yang bekerja.

“Dalam mengatur perekonomian keluarga prinsip dasarnya adalah bagaimana kita dapat memperbesar tabungan serta mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak diperlukan,” tuturnya.

Lanjutnya, ketahanan sosial dan psikologis dapat dicapai melalui sosialisasi nilai-nilai dan karakter pada anggota keluarga. “Ketahanan ini tercapai ketika anggota keluarga berorientasi nilai, komunikasi efektif, berkomitmen tinggi, membina hubungan sosial, serta anggota keluarga memiliki konsep diri dan pengendalian emosi yang baik,” ungkapnya.

“Melalui pertemuan hari ini, peserta diharapkan dapat mengetahui pentingnya ketahanan keluarga dan bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai ketahanan keluarga,” ujar Prof Euis. (*/Lp)