Program Dosen Pulang Kampung IPB University Kenalkan Konsep Kampung Wakaf dan Pengembangan Jagung di Sukabumi

Program Dosen Pulang Kampung IPB University Kenalkan Konsep Kampung Wakaf dan Pengembangan Jagung di Sukabumi

Program Dosen Pulang Kampung IPB University Kenalkan Konsep Kampung Wakaf dan Pengembangan Jagung di Sukabumi
Berita

Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University sukses menyelenggarakan kunjungan perdananya di Kampung Cikamplong, Desa Mekarjaya Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini mayoritas dihadiri oleh wali murid Madrasah At Tarbiyah, Cikamplong.

Kunjungan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mengenalkan konsep Kampung Wakaf dan pemanfaatan jagung sebagai komoditas potensial untuk memajukan perekonomian berbasis pertanian desa.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang memberikan pemahaman komprehensif mengenai konsep Kampung Wakaf dan potensi jagung sebagai tanaman strategis,
yaitu Dr Asep Nurhalim, selaku ketua tim Dospulkam, Dr Soni Trison dan Dr Khalifah Muhammad Ali.

Pada sesi sosialisasi pemanfaatan jagung, Dr Asep Nurhalim menjelaskan rencana menjadikan Kampung Cikamplong sebagai model pengembangan jagung yang berhasil memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan taraf ekonomi.

“Dengan memulai penanaman dan pengolahan di area percobaan, masyarakat Kampung Cikamplong diharapkan dapat mencapai kemandirian ekonomi, mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal, dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Model pengembangan jagung ini dirancang untuk memperluas manfaat ekonomi dan sosial ke seluruh desa,” ujar Dr Asep.

Sementara, Dr Soni memaparkan mengenai rencana pemanfaatan jagung sebagai komoditas unggulan. “Jagung memiliki potensi besar untuk dioptimalkan sebagai sumber penghasilan masyarakat,” ujarnya.

Ia menggarisbawahi pentingnya penerapan teknik budidaya modern dan pengolahan produk jagung untuk meningkatkan nilai tambahnya. “Strategi pemanfaatan jagung mencakup penanaman optimal dengan teknik modern, serta pengolahan produk jagung menjadi berbagai bentuk bernilai tambah seperti tepung, minyak, dan makanan ringan,” ungkapnya.

Narasumber lainnya, Dr Khalifah Muhammad Ali menjelaskan bahwa konsep Kampung Wakaf adalah gagasan inovatif untuk pembangunan berkelanjutan desa melalui wakaf. “Kampung Wakaf diharapkan mampu menjadi model bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi wakaf untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Dr Khalifah.

Ia menekankan bahwa pengelolaan wakaf secara profesional dapat menjadi sumber pendapatan berkelanjutan yang mendukung pembangunan sosial dan ekonomi desa.

“Hasil dari pengelolaan ini dapat digunakan untuk mendanai berbagai kebutuhan sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Kampung wakaf juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola aset wakaf, sehingga mereka memperoleh keterampilan dan tanggung jawab yang akan berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka,” tuturnya.