Pakar IPB University Ungkap Potensi Cendawan dalam Menjaga Kesehatan Hutan dan Lingkungan
Pakar Ilmu Penyakit Hutan yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, Prof Elis Nina Herliyana mengungkapkan adanya biodiversitas dan potensi cendawan sangat penting dalam menjaga kesehatan hutan dan lingkungan. Hal itu diungkapkannya dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University secara daring (20/6).
“Kesehatan hutan terjadi ketika keadaan hutan mampu menjalankan semua fungsinya, baik perlindungan tanah dan air, konservasi atau produksi,” ucapnya.
Cendawan atau fungi adalah salah satu kekayaan hayati yang tumbuh di hutan-hutan Indonesia. Prof Elis mengatakan, cendawan merupakan salah satu kelompok yang mempunyai keragaman hayati yang sangat tinggi.
“Cendawan menempati posisi kedua setelah serangga. Diperkirakan terdapat sekitar 1,5 juta spesies cendawan di bumi. Hingga kini, hanya sekitar 7-10 persen spesies cendawan yang telah diidentifikasi dan dikoleksi. Sebagian besar spesies cendawan masih belum dikenal oleh masyarakat, bahkan oleh akademisi dan peneliti,” ucapnya.
Lebih lanjut, Prof Elis menyebut, selain menjadi penyebab penyakit pada tanaman hutan, cendawan juga memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem hutan dan sebagai sumber ekonomi yang berharga.
Meskipun sebagai patogen, cendawan dapat menyebabkan kerugian pada tanaman hutan, namun peran positifnya jauh lebih besar. “Cendawan memiliki potensi lumbung ekonomi, khususnya sebagai sumber pangan dan obat. Lebih dari 600 jenis jamur memiliki potensi untuk dijadikan bahan pangan. Sekitar 200 jenis sudah dimanfaatkan, dan 35 jenis lainnya telah dibudidayakan secara komersial,” ungkapnya.
Prof Elis mengatakan bahwa salah satu bentuk keanekaragaman adalah biodiversitas cendawan yang melimpah untuk kepentingan pembangunan kehutanan dan lingkungan.
Menurutnya, bioprospeksi cendawan di Indonesia memiliki masa depan yang sangat cerah dan menjanjikan dalam mendukung kesehatan hutan dan lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan manusia.
“Tantangan pemanfaatan biodiversitas cendawan ke depan yang utama adalah terkait dengan penyiapan dan penyediaan sumber daya manusia yang berintegritas dan kompeten di bidangnya, serta semangat bekerja sama dengan berbagai pihak,” ucapnya. (dr/Rz)