Membangun Ketahanan Keluarga: SKB IPB University Gelar Pertemuan Kedua di Situ Gede

Membangun Ketahanan Keluarga: SKB IPB University Gelar Pertemuan Kedua di Situ Gede

Membangun Ketahanan Keluarga: SKB IPB University Gelar Pertemuan Kedua di Situ Gede
Berita

Sekolah Keluarga Berkualitas (SKB) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University bekerjasama dengan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) mengadakan pertemuan yang kedua di Kelurahan Situ Gede tepatnya di Posyandu Cempaka pada 8/6.

Pertemuan kali ini mengangkat tema “Ketahanan Keluarga” yang dipandu oleh Prof Euis Sunarti, dosen dari Departemen IKK, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University yang juga merupakan pakar dalam bidang ketahanan, kesejahteraan, dan pemberdayaan keluarga.

Prof Euis menyatakan bahwa ketahanan dalam keluarga penting karena adanya transisi dan dinamika dalam keluarga. “Tidak ada jaminan keluarga dengan status sosial ekonomi yang tinggi memiliki keluarga yang berketahanan, tidak ada jaminan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Oleh karena itu penting adanya ketahanan dalam keluarga dalam menghadapi setiap fase kehidupan pernikahan,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa ketahan keluarga merupakan kemampuan keluarga dalam mengelola sumberdaya, baik fisik maupun nonfisik, dan mengelola masalah yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan keluarga.

“Ketahanan keluarga diwujudkan dalam pemenuhan peran keluarga, fungsi keluarga, dan tugas keluarga. Hasil yang akan dicapai ketahanan keluarga adalah keluarga yang sejahtera,” tuturnya.

Lanjutnya, kesejahteraan keluarga merupakan gambaran kepuasan dan kebahagiaan keluarga sebagai hasil dari kemampuan keluarga dalam mengelola sumberdaya dan menangani masalah keluarga.

“Setelah mengikuti pertemuan hari ini, peserta diharapkan dapat mengetahui pentingnya dan ruang lingkup ketahanan keluarga, mempunyai sikap yang positif untuk meningkatkan keterampilan hidup berkeluarga, mempunyai kemampuan dalam meningkatkan interaksi keluarga, serta mampu mengelola sumber daya keluarga dan mengatasi masalah keluarga untuk mencapai tujuan keluarga,” ujarnya.