Kampung Inovasi IPB Subang Berhasil Kirim 100 Ton Benih Padi Unggul ke Luar Jawa
IPB University untuk pertama kalinya melakukan pengiriman sebanyak 100 ton benih padi produksi Kampung Inovasi IPB Subang. Pada pengiriman perdana tersebut, benih padi unggul varietas Inpari 32 berhasil dikirim ke luar Jawa, tepatnya Sumatera dan Sulawesi Tengah.
Acara pengiriman perdana tersebut (9/6) dihadiri Prof Suryo Wiyono (Dekan Fakultas Pertanian IPB University), Batara Siagian (Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian), perwakilan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, Pemerintah Daerah (Pemda) Subang, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Barat, Himpunan Alumni (HA) IPB Subang, Camat Compreng, CV Sari Bumi Nusantara, CV ABM dan para petani.
Kampung Inovasi IPB Subang berlokasi di Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dimulai sejak 2021, inovasi merupakan hasil kerja sama IPB University, CV Sari Bumi Nusantara, Himpunan Alumni IPB Subang dan Pemerintah Desa Kiarasari. Dalam perjalanannya, Kampung Inovasi IPB Subang juga mendapat dukungan Dinas Pertanian Subang dan ditunjuk sebagai model pengembangan pertanian modern berkelanjutan.
“Keunikan Kampung Inovasi IPB Subang yaitu mempunyai tiga komponen utama, yaitu penerapan teknologi modern padi, integrasi hulu-hilir, dan implementasi dalam kawasan,” ujar Prof Suryo Wiyono, Dekan Faperta IPB University.
Ia menjelaskan, teknologi padi yang diterapkan merupakan kombinasi dari teknologi hijau dan teknologi presisi-otomatisasi yang merupakan hasil riset IPB University. Teknologi hijau yang diterapkan yaitu bioimunisasi, pengelolaan hama terpadu (PHT) biointensif dan pengurangan penggunaan pestisida.
“Teknologi otomatisasi/presisi yang diterapkan yaitu pemupukan presisi, otomatisasi panen, peramalan hama penyakit dan aplikasi biopestisida dengan drone,” ungkap Guru Besar Faperta IPB University ini.
Prof Suryo mengatakan bahwa Kampung Inovasi IPB Subang merupakan aksi nyata IPB University dalam menjawab tantangan kebutuhan pangan. “Hal itu dibuktikan pada panen musim tanam perdana (MT1), peningkatan produktivitas padi sebesar 32 persen pada satu kawasan 500 hektare,” ungkapnya.
Selain itu, Kampung Inovasi IPB Subang juga merupakan model kemitraan antara akademisi, dunia industri, pemerintah, dan masyarakat. Seringkali, sebut dia, dalam bidang pertanian contoh model kemitraan yang riil seperti itu sulit ditemukan. “Model Kampung Inovasi IPB Subang ini siap diperluas untuk skala nasional,” tandasnya. (*/Rz)