Jawab Tantangan dan Peluang Pengasuhan Anak Era Digital, Departemen IKK IPB University Adakan Webinar Family Talk Series

Jawab Tantangan dan Peluang Pengasuhan Anak Era Digital, Departemen IKK IPB University Adakan Webinar Family Talk Series

Jawab Tantangan dan Peluang Pengasuhan Anak Era Digital, Departemen IKK IPB University Adakan Webinar Family Talk Series
Berita

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University mengadakan kegiatan rangkaian kegiatan Family Talk Series (FTS) untuk memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas).

Family Talk Series pertama diselenggarakan dalam bentuk webinar dengan mengusung tema “Optimalisasi Perkembangan Anak di Era Digital”. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta tentang bagaimana pengasuhan diterapkan dengan adanya peluang dan tantangan yang hadir di era digital.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber yaitu dr. Irma Ardiana (Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN R)I; Nur Islamiah, PhD (Psikolog, Dosen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University) dan Firesta Farizal (Owner Klinik dan Pusat Terapi Mentari Anakku). Latar belakang pembicara yang beragam memberikan pemaparan yang komprehensif tentang pengasuhan dan perkembangan anak di era digital dari sudut pandang akademisi, praktisi dan institusi pemerintah.

dr Irma Ardiana, menjelaskan bahwa institusi pemerintah memiliki tanggungjawab terhadap pengasuhan dan perkembangan anak di era digital. “Pemerintah memberikan regulasi dalam bentuk undang-undang dan peraturan pemerintah untuk melindungi orang tua dan anak dari dampak negatif kejahatan digital,” jelasnya.

“Pemerintah juga memberikan pendampingan langsung kepada orang tua untuk menerapkan pengasuhan yang sesuai melalui Tim Pendamping Keluarga, Kader Bina Keluarga Balita, Penyuluh Keluarga Berencana yang sudah tersebar di setiap desa,” paparnya.

Sementara, Nur Islamiah, menyampaikan bahwa media digital memiliki dampak positif dan negatif terhadap seluruh aspek perkembangan anak. “Media digital mempermudah komunikasi, akses untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan, dan menambah kreativitas. Tetapi, media digital juga memberikan dampak negative, terutama jika diberikan tanpa pengawasan dan batasan,” ungkapnya.

“Penggunaan media digital secara berlebihan dapat menyebabkan permasalahan fisik seperti masalah penglihatan, obesitas dan keterlambatan perkembangan motorik. Penggunaan media digital juga menyebabkan gangguan kognitif, keterlambatan bicara, dan gangguan sosial emosi seperti tantrum,” papar Nur Islamiah.

Narasumber lainnya, Firesta Farizal menyampaikan terdapat lima strategi yang dapat diterapkan orang tua dalam melakukan pengasuhan di era digital. “Pertama, menjadi orang tua yang menerapkan pengasuhan digital. Kedua, bertanggung jawab dan memberikan pendampingan. Ketiga, Tetapkan batasan dan aturan berkaitan dengan durasi penggunaan maupun konten yang diakses,” ujar Firesta.

Keempat, lanjutnya, orang tua harus menyadari bahwa kegiatan anak bukan hanya di dunia digital, anak juga memiliki kebutuhan fisik dan berinteraksi dengan orang lain. “Kelima orang tua dan anak perlu membangun kelekatan menggunakan strategi dalam pengasuhan era digital, tanpa kelekatan, strategi tersebut tidak akan bisa diterapkan,” tuturnya. (*/Lp)