Hack the Future, Inkubasi Minat Bakat di Bidang STEM Hadir di IPB University sebagai Prospek Karier Mahasiswa
Sejumlah mahasiswa IPB University menginisiasi berdirinya komunitas Hack the Future yang diluncurkan pada (8/6) di Gedung Startup Center, Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Kota Bogor. Wadah ini hadir sebagai inkubasi minat bakat di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) untuk prospek karier mahasiswa.
“Hack the Future hadir dengan empat pilar utama, yaitu research, leadership, network, dan incubation,” kata Direktur Public Relations Hack the Future, Dydan Muhammad Al Basith.
Dydan mengatakan, Hack the Future akan menjembatani mahasiswa IPB University yang memiliki ketertarikan di bidang STEM sebagai modal untuk perjalanan karir seperti bisnis, profesional birokrat, akademisi, dan politik. Dengan mengikuti komunitas ini, mahasiswa akan dibantu mendapatkan jejaring yang cepat.
“Fokus kami menghadirkan para key leader, para tokoh di Indonesia yang bisa memberikan ruang untuk mahasiswa IPB University agar cepat beradaptasi dan bergerak. Hack the Future mengkoneksikan para stakeholders dengan mahasiswa,” tutur mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) IPB University ini.
President Hack the Future, Annisa Lestari menuturkan, Hack the Future dirancang dengan sistem pembelajaran yang berbasis e-learning. Tak hanya teori, tapi mahasiswa juga akan mendapat kesempatan praktik langsung dengan mengunjungi industri, pemerintahan, atau pusat penelitian.
“Harapannya kami ingin mahasiswa aware dengan masa depan. Kita berikan fasilitas e-learning, research visit ke public dan private sector. Jadi, mereka tidak hanya belajar teori saja, tapi juga praktiknya,” ujar Annisa yang masih menyandang status mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) IPB University ini.
Annisa berharap mahasiswa yang bergabung di komunitas Hack the Future akan menjadi pemimpin masa depan yang thinker, writer, dan speaker. “Harapannya dengan tiga hal ini mereka punya output dan outcome yang bisa dilihat banyak orang supaya lebih aware lagi tentang STEM dan masa depan,” tambahnya.
Executive Advisor Hack the Future, R Imam Nuryaman, SKPm mengungkapkan, Hack the Future dibentuk karena melihat mahasiswa sebagai generasi penerus yang kurang sadar akan tantangan yang bakal terjadi di masa depan, seperti krisis iklim, krisis pangan, disrupsi teknologi, dan lain-lain.
“Selain masalah yang terjadi, kami melihat ada potensi. IPB University punya Science Techno Park (STP). Banyak orang hebat di IPB University yang punya knowledge di bidang tertentu. Banyak mahasiswa yang aktif menciptakan inovasi. Jadi, antara masalah dengan potensi ini ketemu,” ujar Imam.
Kehadiran komunitas Hack the Future disambut positif oleh Rektor IPB University, Prof Arif Satria. Wadah ini dinilai sejalan dengan visi dan misi IPB University sebagai kampus techno-sociopreneur university.
“Saya mengapresiasi program Hack the Future karena kita memiliki komitmen untuk menciptakan pemimpin masa depan yang resilien dan adaptif terhadap dinamika global. Dalam program ini, kami berharap mahasiswa IPB University akan menjadi inovator dan pemimpin yang siap menghadapi perubahan global dengan sikap proaktif dan selalu memberikan solusi secara berkelanjutan,” kata Prof Arif.
Apresiasi juga datang dari Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof Azis Boing Sitanggang. “Saya harap dengan adanya komunitas ini mahasiswa lebih aware terhadap STEM dan masa depan,” ucapnya. (*/Lp)