Dukung Tercapainya SDGs Di Indonesia, IPB University Kenalkan OVOC di SDGs Center Conference 2024

Dukung Tercapainya SDGs Di Indonesia, IPB University Kenalkan OVOC di SDGs Center Conference 2024

Dukung Tercapainya SDGs Di Indonesia, IPB University Kenalkan OVOC di SDGs Center Conference 2024
Berita

IPB University melalui Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) memperkenalkan inovasi “One Village One CEO (OVOC)” pada SDGs Center Conference 2024 yang diadakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI. Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan komunitas yang memiliki fokus kegiatan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berlandaskan pada tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

Kehadiran IPB University melalui inovasi OVOC menjadi sorotan utama, mengingat relevansinya dalam mendukung pencapaian target SDGs, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Program OVOC bertujuan untuk menciptakan ekosistem bisnis berbasis komoditas unggulan yang ada di desa-desa. Dalam penerapannya, setiap desa diharapkan memiliki seorang CEO yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan potensi lokal secara profesional.

Direktur PMA IPB University, Dr Handian Purwawangsa menjelaskan, inisiatif ini tidak hanya memanfaatkan keilmuan dan inovasi yang berasal dari lingkungan akademisi, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk menjadi penggerak utama dalam pembangunan ekonomi desa mereka sendiri.

“Dengan demikian, OVOC menjadi contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dan inovasi dapat diterapkan langsung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Program OVOC terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu One Village One Product, One Village One Innovation, dan One Village One Exporter. Tiga tahapan tersebut dirancang untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi desa melalui inovasi dan pemberdayaan lokal.

“Setiap desa diidentifikasi potensinya untuk memiliki satu produk unggulan yang khas dan berpotensi untuk dikembangkan. Lalu, dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas produk melalui pelatihan dan pendampingan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk yang kompetitif di pasar lokal maupun nasional,” paparnya.

Pada akhirnya, akan difokuskan pada ekspansi pasar produk unggulan desa ke pasar nasional hingga internasional. Upaya tersebut dilakukan melalui proses inovasi dan peningkatan kualitas untuk memenuhi standar dan persyaratan pasar global.

Menurut Dr Handian, SDGs Center Conference 2024 ini juga menjadi forum yang ideal untuk meningkatkan kolaborasi antara berbagai pihak. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan dapat terbentuk jaringan kerja sama yang lebih erat. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa inovasi seperti OVOC dapat diimplementasikan secara luas dan efektif di berbagai desa di Indonesia.

“Forum ini juga menjadi kesempatan bagi IPB University dan para peserta lainnya untuk berbagi pengalaman, belajar dari praktik terbaik, dan mencari solusi bersama untuk tantangan yang dihadapi dalam mencapai SDGs,” ucapnya.

Paparan mengenai OVOC di forum ini, sebut dia, menegaskan komitmen IPB University dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan taraf hidup masyarakat pedesaan.

“Dengan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, implementasi OVOC diharapkan dapat diperluas dan menjadi model yang diadopsi oleh lebih banyak desa, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara merata di seluruh Indonesia,” tuturnya. (*/Rz)