Dospulkam, Tim Dosen IPB University Beri Pelatihan Manajemen Kesehatan Ikan bagi Pembudi Daya Lele di Kediri
IPB University mendorong dosen-dosennya untuk melakukan pengabdian pada masyarakat melalui program ‘Dosen Pulang Kampung’ (Dospulkam) sebagai bagian dari pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
Dalam bidang budi daya ikan, tim dosen IPB University yang berasal dari Departemen Budidaya Perairan (BDP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) melakukan pengabdian di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kediri.
Program yang dijalankan adalah ‘Pelatihan Manajemen Kesehatan Ikan pada Budi Daya Ikan Lele’. Sebanyak 50 peserta yang terdiri atas 40 pembudi daya lele dan 10 tenaga penyuluh dilatih oleh dosen-dosen IPB University.
Dosen yang terlibat dalam pelatihan ini yaitu Dr Sri Nuryati, Prof Widanarni, Dr Mia Setiawati, dan Wildan Nurussalam, SPi, MSi dengan keahlian di antaranya di bidang kesehatan ikan, nutrisi ikan dan kualitas air.
“Pelatihan tersebut membahas langkah-langkah manajemen kesehatan ikan yang merupakan langkah penting dalam kegiatan budi daya ikan. Para pembudi daya dan penyuluh dilatih untuk menerapkan langkah manajemen ini,” ujar Dr Sri Nuryati.
Hal itu, kata dia, bertujuan untuk pengendalian penyakit pada ikan yang dibudidayakan, mencakup pencegahan terjadinya penyakit maupun pengobatannya. Dengan demikian, jika terjadi kematian pada ikan yang dibudidayakan tidak berdampak pada kerugian secara ekonomi.
Di antara materi yang disampaikan tim Dospulkam IPB University adalah terkait dengan pencegahan penyakit melalui penggunaan vaksin, probiotik, imunostimulan termasuk pemanfaatan limbah batang pisang baik untuk pencegahan maupun pengobatan ikan.
Para dosen IPB University juga membahas tentang pengaruh vaksinasi dan aplikasi probiotik terhadap peningkatan performa reproduksi ikan mencakup derajat penetasan telur dan tingkat kelangsungan hidup larva.
“Manajemen kesehatan ikan juga ditunjang oleh manajemen kualitas air. Kualitas air perlu dijaga sehingga keberadaannya tidak berakibat pada penurunan daya tahan ikan karena daya tahan yang rendah memudahkan kuman yang ada di air untuk menginfeksi yang menyebabkan ikan menjadi sakit,” papar Dr Sri.
Selain itu, lanjutnya, pakan induk juga memegang peranan yang sangat penting dalam mempercepat kematangan gonad ikan sehingga sangat menunjang reproduksi ikan itu sendiri.
“Sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat diharapkan bisa berkontribusi bagi pembangunan yang berkelanjutan, termasuk budi daya ikan lele yang berkelanjutan yang terjaga kualitasnya baik aman terhadap lingkungan maupun aman bagi konsumen,” harap Dr Sri.