Dosen Pulang Kampung IPB University Latih Smart Vertikultur untuk Siswa di Boyolali

Dosen Pulang Kampung IPB University Latih Smart Vertikultur untuk Siswa di Boyolali

Dosen Pulang Kampung IPB University Latih Smart Vertikultur untuk Siswa di Boyolali
Berita

Pertanian vertikal telah muncul sebagai solusi revolusioner untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan dan keterbatasan lahan. Dosen Sekolah Vokasi (SV) IPB melalui program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) mengadakan workshop sebagai upaya untuk menginspirasi generasi muda dan memperkenalkan teknologi pertanian berkelanjutan dalam membudidayakan tanaman.

Workshop yang berfokus pada Smart Vertikultur tersebut berlangsung pada 30-31/5 di SMKS Bhinneka Karya 5 Teras, Boyolali. Dipimpin oleh Bayu Widodo, program Dospulkam tersebut melibatkan tim yang terdiri dari Uding Sastrawan, Dr Wien Kuntari, dan Ayutias Sayekti, yang merupakan dosen dari SV IPB University yang memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan pertanian berkelanjutan dan pendidikan.

“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan alat, teknik, dan pemahaman yang diperlukan siswa, guru dan tenaga kependidikan agar menjadi agen perubahan dalam mengembangkan smart vertikultur. Pelatihan ini akan memfokuskan pada strategi menyiasati keterbatasan ruang hijau di perkotaan dengan metode zero waste, serta pemanfaatan digital marketing untuk memupuk dan merangsang jiwa entrepreneurship siswa dan guru,” ungkap Bayu Widodo

Lebih lanjut, Bayu menyatakan bahwa ke depannya Tim Dospulkam IPB University akan terus menjalin kemitraan strategis untuk mengimplementasikan berbagai program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan.

Sementara, Dr Wien Kuntari menyampaikan bahwa konsep zero waste perlu dilakukan untuk mendorong dan mengajak utamanya para siswa, untuk melihat semua peluang. “Salah satunya dilakukan dengan mendorong para siswa melakukan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Melalui pengolahan sampah sebagai kompos dapat menekan biaya untuk penggunaan pupuk, serta hasil dari pertaniannya bebas dari pupuk kimia,” ujar Wien.

“Smart vertical garden telah menjadi solusi revolusioner dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan keterbatasan lahan. Dengan memadukan kecerdasan teknologi dan prinsip pertanian berkelanjutan dalam membudidayakan tanaman dengan bantuan teknologi sederhana”, ujar Bambang Dwi Atmaka, salah satu narasumber kegiatan workshop tersebut.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Deni Prihasanti, selaku Kepala Sekolah SMKS Bhinneka Karya 5 Teras dan dihadiri juga oleh Dwi Yuningrih, selaku Pengawas Sekolah. Ada pula Ketua Komite Sekolah, Perwakilan Yayasan Bhinneka Karya dan para tamu undangan lainnya serta siswa-siswi SMKS Bhinneka Karya 5 Teras.