Diskusi Student Well-being, IPB University Gandeng University of Adelaide, Charles University, dan Unud

Diskusi Student Well-being, IPB University Gandeng University of Adelaide, Charles University, dan Unud

Diskusi Student Well-being, IPB University Gandeng University of Adelaide, Charles University, dan Unud
Berita

Direktorat Konektivitas Global (DKG) dan Direktorat Pendidikan Internasional (DPI) IPB University bekerja sama dengan University of Adelaide, Australia, Charles University, Republik Ceko dan Universitas Udayana (Unud) menyelenggarakan workshop “Curriculum Rethink and Student Well-Being” di IPB International Convention Center (IICC), Bogor pada Selasa, (4/6).

“Workshop kali ini sedikit berbeda dengan sebelum-sebelumnya karena tidak bertema sains, namun spesifik tentang Well-Being. Kegiatan seperti ini perlu dilakukan untuk meningkatkan well-being mahasiswa maupun para pengajar,” ungkap Prof Iskandar Z Siregar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama, dan Hubungan Alumni.

Acara dimulai dengan presentasi tentang Curriculum Rethink oleh pembicara dari University of Adelaide, yakni Dr Mathew White, Deputy Dean of International Arts, Business Law and Economics Faculty, didampingi Dr Nina Maadad, Senior Lecturer, School of Education. Presentasi ini membahas kepentingan penyesuaian kurikulum pendidikan agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman modern dan memperhatikan well-being mahasiswa.

Dr Matthew White menekankan pentingnya kesadaran terhadap perubahan global yang cepat. Ia juga menyoroti pentingnya berpikir kritis, adaptasi terhadap Artificial Intelligence (AI), dan bagaimana perguruan tinggi mengelola mahasiswanya agar melek teknologi.

“Kita harus siap menghadapi Revolusi Industri 5.0 dan beradaptasi dengan cepat,” ujarnya. Ia juga menjelaskan keterampilan yang diperlukan di abad ke-21 dan perlunya merancang ulang kurikulum.

Dr Jana Kochi dari Charles University menyampaikan materi tentang Well-Being bagi mahasiswa. Ia turut memberikan paparan terkait pengembangan dan penggunaan aplikasi untuk asesmen. “Indonesia masuk dalam tiga besar negara dengan positive experience. Positive emotions, engagement, relationships, meaning, and achievement adalah elemen penting dalam membangun Well-Being,” tuturnya.

Presentasi berlangsung interaktif membahas tentang makna well-being dari opini para peserta, tidak hanya dalam rangka mendukung well-being mahasiswa namun juga para dosennya. Sesi dilanjutkan Dr Ni Made Swasti Wulanyani dari Unud yang memaparkan hasil penelitiannya mengenai well-being mahasiswa dalam proses pendidikan dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Unud.

Acara ini dihadiri para Wakil Dekan bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni serta Ketua dan Sekretaris Departemen di lingkungan IPB University. Diskusi dipandu oleh Dr Eva Anggraini, Direktur Konektivitas Global, dan Puji Mudiana, SP, MA, Direktur Pendidikan Internasional. (*/Rz)