Antisipasi Dampak La Nina, TNC IPB University Ajak Diskusi Petani

Antisipasi Dampak La Nina, TNC IPB University Ajak Diskusi Petani

Antisipasi Dampak La Nina, TNC IPB University Ajak Diskusi Petani
Berita

Tani dan Nelayan Center (TNC) IPB University menyelenggarakan Webinar Series #TNCTalksE03 mengangkat tema ‘Fenomena La Nina: Antisipasi Ancaman Hama Penyakit Tanaman dan Kelangkaan Pupuk’. Webinar ini diikuti oleh berbagai pihak, termasuk petani, penyuluh, dan ahli pengendalian hama.

Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan strategi kepada para petani dan pelaku sektor pertanian dalam mengantisipasi dampak negatif La Nina serta memastikan keberlanjutan dan produktivitas pertanian yang lebih baik.

Kepala TNC IPB University, Prof Hermanu Triwidodo memberikan sambutan dengan menekankan pentingnya persiapan menghadapi musim rendeng (musim tanaman utama) yang akan datang. “Webinar ini adalah langkah penting bagi kita semua untuk mempersiapkan diri menghadapi fenomena iklim yang akan datang, termasuk gangguan hama penyakit dan kelangkaan pupuk,” ujarnya.

Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim menyoroti bahwa fenomena La Nina diperkirakan akan terjadi mulai Juli hingga September 2024. Fenomena ini dapat meningkatkan curah hujan dan memengaruhi jadwal penanaman serta ketersediaan pupuk.

“Webinar ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih baik kepada semua pelaku di lapangan untuk mengantisipasi situasi ekstrem yang membutuhkan strategi yang tepat,” tambahnya.

Webinar ini dimoderatori oleh Luna Lukvitasari, SSi, MSi, Koordinator Kerjasama TNC IPB University dan menghadirkan tiga narasumber utama.

Dr I Putu Santikayasa, dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University memaparkan materi ‘La Nina 2024: Peluang dan Dampak pada Pertanian di Indonesia’. Ia menjelaskan, fenomena La Nina yang diprediksi akan terjadi di pertengahan hingga akhir tahun ini berpotensi meningkatkan curah hujan dan berdampak signifikan pada pertanian di Indonesia.

Narasumber lain, Prof Widodo selaku Guru Besar IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian (Faperta) membahas dampak La Nina terhadap permasalahan hama dan penyakit tanaman. “Kondisi panas dan lembab akibat La Nina perlu diantisipasi karena dapat mempercepat siklus hidup serangga hama dan meningkatkan insidensi penyakit tanaman,” jelasnya.

Prof Arief Hartono, Guru Besar IPB University di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan membahas pemupukan optimal dengan data spesifik lokasi dan penggunaan biochar. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air dan nutrisi tanah untuk menghadapi curah hujan yang tinggi.

Webinar ini juga menghadirkan tiga penanggap dari kalangan petani, yaitu Hosman dari Sumenep, Jawa Timur; Tarsono dari Indramayu, Jawa Barat; dan Purnomo dari Kebumen, Jawa Tengah. Ketiga petani tersebut berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi fenomena iklim dan tantangan di lapangan. (TNC/Rz)