Alumni IPB University Ini Sukses Go Internasional Lewat Board Game
Annisa Hasanah Arsyad, alumni IPB University dari Program Studi (Prodi) Arsitektur Lanskap berhasil menciptakan permainan bernama Ecofunopoly. Ecofunopoly adalah permainan yang mirip dengan Monopoli, tetapi mengutamakan keberlanjutan lingkungan. Permainan ini mengubah dinamika monopoli konvensional menjadi ajang untuk mengukur kesadaran lingkungan.
Dalam Ecofunopoly, bukan jumlah kekayaan yang menentukan kemenangan, melainkan seberapa ramah lingkungan perilaku pemainnya. Uang digantikan dengan butir karbon, sedangkan kartu Kesempatan dan Dana Umum diganti menjadi kartu Panas dan Hijaukan. Tujuan utamanya adalah menanam sebanyak mungkin pohon dan mengurangi jumlah karbon.
Setiap kartu dalam permainan meminta pemainnya untuk menjawab pertanyaan seputar perilaku lingkungan. Jawaban mereka akan memengaruhi jumlah karbon yang dimiliki.
Annisa berharap Ecofunopoly dapat mengubah perilaku anak-anak menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan memainkan permainan ini, mereka diharapkan akan membawa kesadaran tersebut hingga dewasa dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selama berkuliah di IPB University, Annisa sangat aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan. Ia pernah menjadi bendahara dan ketua divisi di Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (Himaskap) dan sebagai human resource development (HRD) di IAAS. Selain itu, ia juga sering menjadi volunteer dalam kegiatan yang terkait dengan lingkungan.
Motivasi Annisa dalam menciptakan Ecofunopoly timbul dari keprihatinannya terhadap kebiasaan membuang sampah sembarangan di Indonesia. Ia berusaha menyelesaikan masalah ini melalui pendidikan lingkungan yang interaktif, seperti Ecofunopoly.
Sejak diciptakan pada tahun 2009, Ecofunopoly telah meraih berbagai penghargaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada tahun 2020, Annisa kembali meraih penghargaan bergengsi pemenang award SDGs & Her Competition yang digelar oleh World Bank. Annisa mendapatkan penghargaan atas terobosan membuat permainan edukatif Ecofunopoly yang mendorong anak-anak mencintai lingkungannya.
Saat ini, Ecofunopoly telah mengalami perkembangan dan berevolusi. Sebelumnya, produksi hanya dilakukan dalam skala kecil dan awalnya, hanya fokus pada isu lingkungan. Seiring berjalannya waktu, urgensinya semakin berkembang. Oleh karena itu, isu yang diangkat diperluas tidak hanya tentang lingkungan, tetapi juga sosial dan ekonomi. Selain dalam bentuk produk game, juga menyediakan layanan training, workshop, dan jasa kepada perusahaan atau lembaga yang ingin mengembangkan alat peraga/tools.
Dengan semangatnya yang tidak pernah padam, Annisa Hasanah terus mengembangkan Ecofunopoly dan produk edukasi lingkungan lainnya. Ia mengajak semua anak muda untuk mengejar passion mereka dan terus berkarya. Baginya, dengan menjadikan sesuatu yang dicintai sebagai fokus utama, kita dapat mencapai kesuksesan yang lebih bermakna. (Shintia/Rz)