Akademisi IPB University Ikuti Pelatihan Green Bioscience di Korea Selatan

Akademisi IPB University Ikuti Pelatihan Green Bioscience di Korea Selatan

Akademisi IPB University Ikuti Pelatihan Green Bioscience di Korea Selatan
Berita

Sebanyak 16 akademisi dari IPB University, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengikuti pelatihan singkat The 2nd KOICA-ICAB Short-Term Training Program on Advanced Convergence Research and Research Facilities in the Fields of Green Bio Sciences di Korea Selatan (21-31/5).

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Seoul National University (SNU) sebagai implementasi kerja sama konsorsium IPB-SNU Center For Agriculture and Bioscience (KOICA-ICAB). Dari total 16 peserta pelatihan, 13 orang merupakan akademisi IPB University, terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan (tendik).

Peserta dibagi ke dalam tiga kelompok yang nantinya diwajibkan membuat rencana aksi setelah pelatihan. Selama pelatihan, peserta diberikan pemahaman terkait pengelolaan laboratorium untuk menghasilkan riset-riset mutakhir green-biosciences.

Peserta juga diajak untuk melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas riset dan industri R&D yang ada di Korea Selatan, seperti National Instrumentation Center for Environmental Management (NICEM), Institute of Green-bio Science and Technology, Graduate School of International Agricultural Technology, Korea Institute of Science and Technology, National Center for Forest Therapy Daegwallyeong, Korea National Arboretum and Forest Museum, Jeio Tech, Bioneer, Coxem, dan Bio-Medical Science Co, Ltd.

“Korea Selatan menjelma sebagai salah satu kekuatan besar di Asia bahkan dunia karena didorong oleh industri R&D yang baik. Total pengeluaran untuk R&D Korea mencapai 106,1 billion USD, peringkat kelima negara di dunia dengan total pengeluaran untuk R&D terbesar,” urai Dr Alfian Helmi, salah satu peserta pelatihan.

Total tersebut, lanjut dia, setara dengan lima persen dari gross domestic product (GDP) Korea Selatan, yang menempatkan sebagai peringkat kedua setelah Israel sebagai negara dengan persentase terbesar R&D terhadap GDP.

“Dari total pengeluaran ini sebanyak 40 persen diinvestasikan untuk R&D bidang IT, 10 persen untuk Biotechnology. Sekitar 75 persen pengeluaran R&D ini didorong oleh sektor bisnis di Korea Selatan,” lanjutnya.

Dr Heti Mulyati, Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) IPB University yang juga peserta pelatihan ini mengatakan, “Program ini sangat bermanfaat karena menggabungkan beragam strategi pembelajaran, termasuk ceramah, diskusi, latihan praktis, dan kunjungan lapangan ke lokasi bio-industri terkemuka di Korea Selatan.”

Ia menambahkan, dengan menyelaraskan perkuliahan dan kegiatan dengan tema yang jelas, peserta dipastikan mendapatkan informasi yang relevan guna meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan laboratorium dan instrumentasi penelitian.

Project Leader KOICA-ICAB, Prof Kang menyampaikan harapan agar kegiatan ini bisa memperkuat kerja sama Indonesia dengan Korea. “Saya berharap ini merupakan kesempatan yang baik bagi semua peserta untuk memahami proyek kami dan mendapatkan ide untuk kerja sama antara Indonesia dan Korea”, imbuhnya.

Pelatihan ditutup dengan presentasi rencana aksi dari masing-masing kelompok dan pembagian sertifikat oleh Project Leader ICAB kepada seluruh peserta.

Adapun keenam belas peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah:
Prof Drajat Martianto (Kepala Lembaga Riset Internasional/LRI Pangan, Gizi dan Kesehatan)
Prof Naresworo Nugroho (Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan)
Dr Sofyan Sjaf (Dekan Fakultas Ekologi Manusia)
Dr Heti Mulyati (Direktur Sumber Daya Manusia)
Dr Handian Purwawangsa (Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim)
Prof Syartinilia (Sekretaris LRI Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup),
Dr Lukytawati Anggraini (Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen)
Dr Obbie Farobie (Asisten Direktur bidang Riset Dasar dan Terapan, Direktorat Riset dan Inovasi)
Dr Alfian Helmi (Asisten Direktur bidang Kajian Strategis, Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik)
Dr Syafitri Hidayati (Asisten Bidang Arsip Digital dan Pengelolaan Museum, Lembaga Manajemen Informasi dan Transformasi Digital)
Prof Irmanida Batubara (Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Sofyan Abdurrahman (Wakil Kepala Bidang Fasilitas dan Sumberdaya, Unit Laboratorium Riset Unggulan)
Asep Syawaliansyah (Supervisor Pelayanan Administrasi dan Umum, Unit Laboratorium Riset Unggulan)
Dr Silva Abraham (BRIN)
Hanif Affandi Hartanto (Direktorat Sumberdaya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbud)
Ricka Ayu Virga Ningrum (Sekretariat KOICA-ICAB). (AH/Rz)