Visiting Professor di IPB University, Peneliti Universitas Copenhagen Paparkan Potensi HERVs dalam Pengobatan Kanker

Visiting Professor di IPB University, Peneliti Universitas Copenhagen Paparkan Potensi HERVs dalam Pengobatan Kanker

Visiting Professor di IPB University, Peneliti Universitas Copenhagen Paparkan Potensi HERVs dalam Pengobatan Kanker
Berita

Peneliti University of Copenhagen, Denmark, Prof Peter J Holst mengungkapkan bahwa protein Human Endogenous Retroviruses (HERVs) dapat dijadikan alternatif pengobatan kanker. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Visiting Professor di Aula Satari, Fakultas Kedokteran IPB University, Kampus IPB Dramaga (27/5).

Prof Peter menjelaskan bahwa genom manusia mengandung protein HERVs, sisa infeksi virus kuno. Ia mengungkapkan, HERVs biasanya tidak aktif dalam sel sehat, tetapi diaktifkan oleh penuaan dan kanker.

“HERVs menghindari sistem kekebalan tubuh karena dianggap sebagai bagian dari tubuh sendiri hingga penyakit berkembang. Hal ini membuka peluang baru dalam memperpanjang umur dan mengobati kanker,” ucapnya.

Lebih lanjut, Prof Peter mengatakan HERVs mencakup sekitar 8 persen dari deoxyribonucleic acid (DNA) manusia dan tidak aktif dalam jaringan normal, tetapi diekspresikan berlebihan dalam sel tumor.

Ia menyebut penelitian dan pengembangan teknologi di bidang HERVs menawarkan peluang besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan dan umur panjang manusia.

“Penelitian di bidang ini dapat memperkaya pengetahuan kita tentang HERV dan potensinya dalam terapi medis, khususnya untuk penyakit-penyakit yang terkait dengan penuaan dan kanker,” ungkap Prof Peter.

Kepala Pusat Studi Primata IPB University, Dr Huda S Darusman menyampaikan terima kasih kepada Prof Peter J Holst yang telah memberikan paparan perkembangan penelitian tentang bioteknologi dan pengembangan vaksin.

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Riset Internasional Teknologi Maju IPB University, Dr Wisnu Ananta mengatakan pembahasan dalam topik ini menarik untuk mengeksplorasi pendekatan baru dan inovatif terhadap tantangan kesehatan global yang krusial.

“Kami juga memiliki beberapa pusat penelitian yang berfokus pada bioteknologi. Saya berharap melalui kegiatan ini kita semua dapat memahami pentingnya penelitian bioteknologi terhadap kesehatan publik,” tuturnya.

Dalam acara ini, Kepala Program Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi, Pusat Studi Satwa Primata IPB University, Dr Silmi Mariya berkesempatan menyampaikan hasil penelitiannya tentang identifikasi molekuler virus papiloma genital pada dua spesies macaca fascicularis dan macaca nemestrina. (dr/Rz)