Uni Konservasi Fauna IPB Konsisten Menyingkap Keanekaragaman Hayati di Suaka Margasatwa Cikepuh
Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB University kembali menyingkap keanekaragaman hayati di Suaka Margasatwa Cikepuh, Sukabumi. Eksplorasi di Margasatwa Cikepuh berlangsung selama empat hari dari 9 – 12 Mei 2024. Melalui eksplorasi ini, UKF IPB University berhasil menghimpun data berbagai jenis satwa meliputi taksa burung, mamalia, insekta, herpetofauna, dan makrozoobentos, serta data karakteristik habitat. Selain eksplorasi, kegiatan di Suaka Margasatwa Cikepuh juga sebagai ajang pendidikan bagi calon anggota baru UKF IPB University.
Kevin Rahman, selaku pendamping kegiatan mengatakan, meskipun waktu dan wilayah pengamatan yang relatif terbatas, hasil temuan yang diperoleh UKF IPB University menandakan bahwa Suaka Margasatwa Cikepuh merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar. Ia menyebut, begitu banyak kehidupan yang bergantung terhadap keberadaan berbagai habitat di Suaka Margasatwa Cikepuh, mulai dari pantai hingga hutannya.
“Kami berharap data yang dihimpun oleh UKF IPB University selama tiga tahun terakhir dapat digunakan sebagai rujukan sehingga bermanfaat bagi pengelolaan kawasan. Suaka Margasatwa Cikepuh memiliki potensi sebagai habitat bagi keanekaragaman hayati sehingga perlu kita upayakan kelestarian serta kebermanfaatannya bagi masyarakat sekitar,” ucapnya.
Akhmad Aulia, mahasiswa IPB University sekaligus peserta eksplorasi yang merupakan salah satu pengamat insekta mengatakan bahwa timnya memperoleh 28 jenis kupu-kupu serta 9 jenis capung. “Ini merupakan pengalaman baru yang cukup menantang bagi saya karena di kegiatan eksplorasi ini kami dituntut untuk mandiri dalam melakukan penelitian dengan kajian masing-masing taksa, mulai dari pembuatan proposal penelitian, melakukan pengamatan, hingga penyusunan laporan ilmiah,” ujarnya.
Iwan Setiawan, selaku Kepala Resort SM Cikepuh mengaku senang dan mendukung mahasiswa IPB University untuk melakukan kegiatan penelitian di Suaka Margasatwa Cikepuh. Harapannya, kegiatan di lapangan dapat memberikan pengalaman secara nyata bagi konservasionis muda. Tidak hanya itu, data yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pendidikan, terutama dalam bidang konservasi alam. (/ra)