Siap Sukseskan Young Agripreneur Camp 2024, DPMA IPB University Berikan Pembekalan Fasilitator

Siap Sukseskan Young Agripreneur Camp 2024, DPMA IPB University Berikan Pembekalan Fasilitator

Siap Sukseskan Young Agripreneur Camp 2024, DPMA IPB University Berikan Pembekalan Fasilitator
Berita

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University mengadakan pembekalan bagi fasilitator program Young Agripreneur Camp (YAC) tahun 2024. Pembekalan berlokasi di Agribusiness and Technology Park (ATP), Sabtu (25/5).

YAC merupakan program yang didesain untuk menyiapkan generasi muda khususnya mahasiswa IPB University agar dapat berkarya melalui pengembangan bisnis di bidang pertanian secara luas. Melalui YAC, mahasiswa akan dibekali pengetahuan dan keterampilan budi daya dari hulu ke hilir.

Para fasilitator nantinya akan mendampingi peserta mahasiswa YAC selama kegiatan berlangsung. Mulai dari workshop dari dosen atau tenaga ahli, field project bersama praktisi lapang, lokakarya, hingga pemaparan project building.

Sebelumnya, para fasilitator terpilih telah melewati tahapan administrasi dan wawancara sebagai proses seleksi. Beberapa di antaranya merupakan alumni peserta YAC di tahun-tahun sebelumnya.

“Seorang fasilitator harus mampu mengelola aktivitas-aktivitas yang akan berlangsung selama di lapangan serta dapat menjaga komunikasi antar pihak yang terlibat seperti mitra, peserta, dan panitia. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi dan manajemen program menjadi hal dasar yang harus dimiliki oleh fasilitator,” jelas Dr Iqbal Irfany, Asisten Direktur PMA IPB University bidang Kewirausahaan Sosial.

Pada kesempatan kali ini, pembekalan yang disampaikan di antaranya mengenai konsep umum YAC 2024, peran dan tanggung jawab seorang fasilitator, dan kemampuan design thinking.

Supervisor Kewirausahaan Sosial DPMA IPB University, Muhammad Isbayu juga menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan seorang fasilitator. “Ada 1 hal utama dari 7 habits yang perlu teman-teman fasilitator miliki, yakni mampu mendengarkan untuk didengarkan. Terdengar biasa, namun jika bisa memiliki hal tersebut maka setiap kegiatan yang berlangsung akan lebih mudah untuk berjalan”.

Pada sesi design thinking yang dipandu oleh salah satu staf DPMA IPB University, Akbar Hermawan, para fasilitator diajak untuk bersama-sama memikirkan tentang bagaimana sebuah solusi dapat terbentuk dari permasalahan yang ada. Tahapan-tahapan yang harus dilewati adalah empathize, define, ideate, prototype, dan testing.

Selain disampaikan secara teoritis, fasilitator juga diberikan kesempatan untuk praktik mengolah studi kasus yang telah disiapkan dari para user. Hasil utamanya, setiap fasilitator dapat menerapkan setiap tahapan design thinking dalam perumusan solusi.

Pembekalan ini dinilai penting untuk dilaksanakan sebagai bekal persiapan fasilitator dalam menghadapi tantangan selama di lapang. Harapan ke depannya, para fasilitator bisa menjadi sociopreneur community developer yang mampu berfikir kritis dan tanggap pada setiap situasi. (*/Rz)