Rapat Kerja TEEBAgriFood Indonesia, Tim Peneliti IPB University Bahas Hasil Riset Kopi Liberika
Tim Peneliti dari IPB University mengadakan rapat kerja yang membahas hasil riset kopi liberika di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat yang dilaksanakan pada 12/5 di Meeting Room Forest Hill Hotel Ciwidey, Kabupaten Bandung, dalam rangka program TEEBAgriFood Indonesia.
Prof R Nunung Nuryartono, Ketua Tim TEEBAgriFood Indonesia yang juga dosen Departemen Ilmu Ekonomi IPB UNiversity membuka rapat dengan menyampaikan pentingnya penelitian ini dalam kerangka TEEBAgriFood, yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memahami sistem pangan dan pertanian secara holistik, termasuk dampak ekonomis, sosial dan lingkungan.
“Kopi Liberika di Kabupaten Kayong Utara memiliki potensi besar tidak hanya dari segi ekonomi dan ekologis, tetapi juga dari segi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujar Prof Nunung.
Dalam rapat tersebut, Prof Surya Darma Tarigan peneliti dari Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan IPB University memaparkan tentang manajemen sumberdaya lahan yang digunakan dalam budidaya kopi Liberika. “Fungsi ekologi merupakan salah faktor yang penting diperhatikan dalam rangka pengembangan kopi jenis liberika di Kayong Utara,” jelasnya.
Sementara, Prof I Nengah Surati Jaya, tim peneliti Departemen Manajemen Hutan IPB University menambahkan, “Pengelolaan hutan yang baik sangat berperan dalam keberhasilan budidaya kopi. Keseimbangan antara konservasi dan produksi harus terus dijaga,” ungkapnya.
Peneliti dari Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University , Dr Supijatno menyoroti teknik agronomi yang diterapkan. Menurutnya, kopi jenis liberika memiliki rasa khas tersendiri karena dibudidaya di atas lahan gambut. Dalam hal perawatan, kopi liberika tidak memerlukan hortikultura intensif.
Dr Purnama Hidayat, peneliti Departemen Proteksi Tanaman IPB University menekankan pentingnya proteksi tanaman untuk mengatasi hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kopi. “Pendekatan terpadu dalam pengendalian hama dan penyakit sangat diperlukan untuk memastikan tanaman tetap sehat dan produktif,” ujarnya.
Selain itu, Dr Anna Fariyanti dan Dr Yanti Nuraeni Muflikh, dari Departemen Agribisnis IPB University membahas aspek bisnis dan pemasaran kopi Liberika. “Pengembangan rantai nilai dan peningkatan akses pasar sangat penting untuk meningkatkan pendapatan petani kopi,” jelasnya.
Dr Pini Wijayanti dan Bahroin Idris Tampubolon dari Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB University juga menyoroti pentingnya analisis ekonomi dan dampak lingkungan dari budidaya kopi. “Pendekatan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Dr. Pini Wijayanti.
Rapat kerja ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis untuk pengembangan kopi Liberika di Kabupaten Kayong Utara yang lebih berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani serta pelestarian lingkungan. Hasil dari penelitian ini akan menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan yang lebih baik di sektor pertanian dan perkebunan. (*/Lp)