Mengusung Tema Jelajah Gemilang Persatuan, Festival Budaya Nusantara ke-15 Sukses Digelar oleh Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Mengusung Tema Jelajah Gemilang Persatuan, Festival Budaya Nusantara ke-15 Sukses Digelar oleh Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Mengusung Tema Jelajah Gemilang Persatuan, Festival Budaya Nusantara ke-15 Sukses Digelar oleh Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University
Student Insight

Program Studi (Prodi) Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University kembali menggelar Festival Budaya Nusantara ke-15 pada Minggu 19/5 di Alun-Alun Kota Bogor. Festival Budaya Nusantara merupakan kegiatan tahunan yang telah menjadi ikon bagi prodi Komunikasi Digital dan Media. Acara ini tidak hanya menampilkan ragam budaya dari Sabang sampai Merauke, tetapi juga mempromosikan pariwisata budaya Indonesia dan memperkuat identitas budaya lokal.

Tahun ini, festival mengusung tema “Jelajah Gemilang Persatuan,” dengan tujuan mengedukasi masyarakat mengenai kekayaan budaya Indonesia dan meningkatkan kebanggaan terhadap warisan budaya yang tak ternilai. Festival Budaya Nusantara ke-15 ini juga merupakan implementasi dari Project Based Learning (PBL) yang diterapkan oleh mahasiswa prodi Komunikasi Digital dan Media Angkatan 60.

Koordinator Mata Kuliah Praktik Festival Budaya, Rici Tri Harpin Pranata, S.KPm., M.Si menjelaskan bahwa festival tahun ini berfokus pada integrasi digital dalam promosi budaya. Dia menekankan bahwa para mahasiswa telah diberi tugas untuk mempromosikan budaya melalui media sosial, menggunakan QR code di stand-stand mereka, sehingga dapat diakses oleh pengunjung nantinya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kebudayaan tersebut.

“Kami sekarang mencoba untuk lebih memperdalam aspek digitalnya, jadi penugasan mahasiswa juga melalui pembuatan promosi-promosi budaya secara digital. Di stand-stand ada QR code yang bisa diakses oleh para pengunjung,” ujarnya.

Rici juga menjelaskan perubahan dalam mekanisme sponsorship tahun ini yang berbeda dengan tahun sebelumnya. “Tahun lalu, sponsorship dibebankan kepada tim inti panitia, tetapi tahun ini setiap kelompok kecil bertanggung jawab mencari sponsor. Ini untuk melatih soft skill seperti komunikasi, negosiasi dan kolaborasi,” jelasnya.

Rici juga menyoroti pentingnya kerja sama dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang telah menjadi mitra penting dalam festival tahun ini. Banyak kelompok mahasiswa bekerja sama dengan TMII untuk mendapatkan masukan tentang penampilan yang perlu ditunjukkan kepada masyarakat.

“Banyak kelompok mahasiswa bekerja sama dengan TMII untuk mendapatkan masukan tentang penampilan yang perlu ditunjukkan kepada masyarakat. Ini membantu mereka dalam memahami dan mempromosikan budaya dengan lebih baik,” ujar Rici.

Sementara itu, Ketua Panitia, M Qidam Kusnandar mengatakan kegiatan Festival Budaya Nusantara ini telah membantu mahasiswa untuk belajar dan berkolaborasi secara efektif. “Kami sangat antusias melihat hasil kerja keras selama beberapa bulan terakhir. Kegiatan ini sangat membantu kami belajar bagaimana berkolaborasi dan mengelola proyek besar seperti ini,” kata Qidam. (ASW/Lp)