Mahasiswa MSP IPB University Tanam Mangrove di Kawasan Pusat Konservasi Mangrove Terpadu, Tangerang
Mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) melakukan penanaman 500 bibit mangrove dari jenis Rhizophora apiculata di Ketapang Urban Aquaculture (KUA), Kawasan Pusat Konservasi Terpadu, Tangerang, Banten.
Penanaman dilakukan pada area intertidal yang menghadap langsung ke perairan laut.
Kegiatan tanam mangrove ini merupakan rangkaian dari praktik langsung terkait dengan pemahaman ekosistem pesisir laut tropis, khususnya ekosistem mangrove dan intertidal. Aksi ini juga merupakan bagian dari rencana jangka panjang KUA dalam perluasan wilayah berhutan mangrove.
KUA adalah sebuah pusat pembelajaran tentang konservasi dan pemberdayaan ekosistem mangrove. Lokasi ini sekaligus sebagai pusat percontohan bagaimana upaya konservasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. KUA mulai dirintis sejak 2015 dan merupakan bagian dari program unggulan Kabupaten Tangerang, yaitu program Gerbang Mapan atau Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai Madani.
Di dalam wilayah KUA, dilakukan upaya konservasi berupa taman arboretum berbagai spesies mangrove, budi daya udang silvofishery dan pengolahan hasil perikanan yang menampung hasil tangkapan nelayan dan budi daya tambak. Pada saat yang sama, kawasan KUA dibuka sebagai kawasan eko-eduwisata, yang menyediakan berbagai informasi ilmiah dan praktikal tentang konservasi mangrove dan usaha perekonomian berbasiskan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.
Tuan rumah kegiatan field trip adalah Dr Sm Agustin M A Hari Mahardika dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang dan Angga STrPi dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang. Dr Hari merupakan salah satu tokoh perintis dan pendiri KUA. Ia juga merupakan alumni dari Program Studi Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL), Departemen MSP, FPIK IPB University.
Dalam field trip ini, sejumlah 87 mahasiswa MSP IPB University mempraktikkan teknik penelitian pengukuran analisis ekosistem mangrove, yang mencakup identifikasi jenis, kerapatan pohon-anakan-semai, diameter pohon dan asosiasi biota yang menghuni habitat mangrove. Dosen yang mendampingi mahasiswa field trip kali ini adalah Prof Ario Damar yang dibantu oleh beberapa kakak kelas asisten.
Ekosistem mangrove selain sebagai jasa penyediaan (provisioning) berupa penyediaan bahan makanan dari berbagai jenis ikan, udang dan kerang, juga sebagai penyedia fungsi pengaturan dan penahan abrasi, penjebak sedimen, penyerap pencemar dan yang paling terkini adalah sebagai penyimpan karbon.
Kawasan KUA juga menyediakan jasa ekosistem lain yaitu berupa penyedia jasa budaya dalam bentuk aktivitas eko-eduwisata. Kawasan ini ramai dengan wisatawan, khususnya saat akhir pekan, karena area mangrove difasilitasi dengan jogging track dan jalur pejalan kaki menembus lebatnya hutan mangrove.
“Pembekalan mahasiswa MSP IPB University akan pentingnya pengelolaan ekosistem pesisir merupakan bagian utama dari learning outcome berbagai mata kuliah di prodi ini, termasuk di dalamnya adalah mata kuliah Ekosistem Pesisir Pulau Kecil dan Laut Tropis,” ujar Prof Hefni Effendi, Ketua Departemen MSP IPB University. (*/Rz)