Mahasiswa IPB University Gelar Promosi dan Kampanye Produk Hasil Ternak

Mahasiswa IPB University Gelar Promosi dan Kampanye Produk Hasil Ternak

Mahasiswa IPB University Gelar Promosi dan Kampanye Produk Hasil Ternak
Student Insight

Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB University yang mengambil mata kuliah Promosi dan Kampanye Produk Hasil Ternak berhasil memamerkan dan menjual beragam produk olahan protein hewani, 28/5. Pameran yang dilaksanakan di selasar Agrimart IPB University itu menawarkan beragam produk olahan dari daging, telur, dan susu.

Dr Iyep Komala, koordinator pameran menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kampanye dan promosi dari produk-produk hasil ternak. Ia pun mengapresiasi karya para mahasiswa yang mengolah beragam produk hasil ternak.

“Terima kasih kepada para mahasiswa yang telah menyajikan beragam produk olahan dari hasil ternak, selain beragam, produk-produk yang disajikan juga lezat dan pastinya bergizi,” kata Dr Iyep Komala, dosen IPB University dari Fakultas Peternakan.

Lebih lanjut, Dr Iyep menerangkan, beberapa produk yang dihasilkan oleh mahasiswa telah dipesan oleh catering dan resto. Tidak hanya itu, beberapa produk juga dipesan untuk dijual kembali di beberapa tempat.

Sekretaris Jenderal Himpunan Alumni Fakultas Peternakan (HANTER ) IPB University itu menjelaskan, pameran dan kampanye olahan produk hewani ini telah berlangsung dua kali. Sebelum melakukan pameran, para mahasiswa diminta membuat judul dan proposal terkait produk yang akan dibuat. Proposal tersebut kemudian dinilai oleh tim dosen mata kuliah serta mendapat masukan terkait pembuatannya. Bagi mahasiswa yang proposal dan nama produknya yang sudah disetujui, dapat membuat produk tersebut dan produknya akan diuji oleh Tim dosen, sampai dinyatakan layak jual.

“Produk-produk inilah yang kemudian kita pamerkan dan kita jual, kita kampanyekan kepada masyarakat,” kata Dr Iyep Komala.

Ia menerangkan, selain mengadakan pameran dan kampanye, pihaknya melalui HANTER IPB University juga mengadakan pembagian telur gratis. Sedikitnya ada 130 paket telur yang akan dibagikan kepada masyarakat seperti tim kebersihan, keamanan, ojek pangkalan, becak pangkalan, dan masyarakat lain yang membutuhkan.

Pameran ini juga dimeriahkan dengan talk show terkait stunting. Dr Tuti Suryati sebagai pemateri Talkshow menyampaikan bahwa telur kaya akan zat gizi seperti protein, vitamin dan mineral yang sangat baik dan esensial untuk pertumbuhan. Protein telur memiliki komposisi asam amino esensial yang sangat baik dengan tingkat kecernaan yang tinggi.

“Selain nilai gizinya yang tinggi, telur juga memiliki citarasa yang enak, digemari semua kalangan, mudah didapat, harganya relatif murah, dan dapat diolah menjadi beragam jenis makanan,” kata Dr Tuti Suryati, dosen IPB University dari Fakultas Peternakan.

Ia melanjutkan, hal-hal tersebut menjadikan telur sebagai sumber zat gizi strategis untuk mencegah stunting. Menurutnya, stunting ditandai dengan tinggi badan anak pada masa pertumbuhan yang lebih pendek dari anak-anak seusianya. Tidak hanya itu, stunting berdampak terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak di masa depan, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia suatu negara.

Dr Tuti menekankan bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki masalah stunting karena kasus stuntingnya masih di atas 20 persen, meskipun kasus stunting di Indonesia sudah turun dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Kondisi stunting salah satunya dapat dicegah dengan mengonsumsi telur untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh, di samping konsumsi buah, sayuran dan bahan lain sebagai sumber energi.

Gerakan protein sehat untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya konsumsi bahan makanan bergizi khususnya sumber protein yang berkualitas seperti telur, susu dan daging harus terus digalakkan. Melalui gerakan protein sehat yang konsisten disertai ketersediaan dan kemudahan aksesnya bagi masyarakat diharapkan Indonesia dapat keluar dari masalah stunting.

Pameran dan kampanye olahan produk ternak ini turut didukung oleh BEM Fakultas Peternakan, HIMAPROTER, HIMASITER, Panitia Gerakan Protein Sehat (GPS), HANTER IPB, PT. AS Putra Group dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Bogor. (ra)