Ini Kepedulian Mahasiswa Pascasarjana IPB University dalam Wujudkan Transisi Energi Berkeadilan
Staf Ahli Menteri Bidang Energi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Prof Haruni Krisnawati mengajak IPB University agar mengambil peran dalam mewujudkan transisi energi berkeadilan demi kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan. Hal tersebut diungkapkannya dalam Seminar Nasional Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University yang mengusung tema Strategi Transisi Energi Berkeadilan di Sektor Transportasi, Kampus IPB Dramaga, Bogor (25/5).
Prof Haruni mengatakan bahwa negara harus menjamin kehidupan dan lingkungan yang layak bagi warga negaranya. Hal tersebut menjadi dasar komitmen Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia berkomitmen mencapai net zero emission pada tahun 2060. Ia menyebut, sektor transportasi merupakan salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca di tanah air dengan menyumbang sekitar 27 persen dari emisi nasional.
“Untuk mencapai target di sektor energi, KLHK mendukung penuh adanya energi baru terbarukan. Salah satu upayanya dengan mendorong Hutan Tanaman Industri menjadi Hutan Tanaman Energi dan memanfaatkan jasa lingkungan air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mikrohidro,” ucapnya.
Sementara, Wakil Rektor IPB University Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana menerangkan, IPB University memiliki agenda penelitian jangka panjang yang menjadi prioritas. Tahun ini, sebutnya, IPB University mendirikan Lembaga Riset Internasional (LRI) yang fokus pada penguatan penelitian internasional termasuk di dalamnya ada penelitian di bidang energi.
“Diharapkan, kondisi energi terbarukan dapat lebih tercerahkan. IPB University juga mengembangkan energi ramah lingkungan dengan membangun gedung Fakultas Kedokteran yang hemat energi, didesain dengan sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan alami. Pemikiran inovatif seperti ini sangat bermanfaat bagi semua pihak,” tutur Prof Deni.
Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University 2024, Deli Wakano, SPd, MSi mengatakan seminar ini bertujuan untuk mendiskusikan isu penting terkait transisi yang adil di sektor transportasi yang merupakan sektor vital dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengungkapkan transisi energi ini harus mempertimbangkan keadilan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Mahasiswa memiliki tanggung jawab moral dan intelektual terhadap energi. Kita harus mencari inovasi untuk sektor ini, yang bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi langkah awal menuju transisi energi berkeadilan secara signifikan,” tuturnya.
Direktur Program Traction Energy Asia, Sudaryadi, SE, MSi mengatakan bahwa pihaknya fokus pada isu pemanasan global, perubahan iklim, emisi rendah karbon, energi bersih, dan menjaga kualitas daya tampung sumber daya alam. Ia menyebut IPB University telah membantunya dalam menyusun naskah terkait minyak jelantah/used cooking oil (UCO) dan praktik pencegahannya.
“Kami berharap bisa mendapat gagasan lain dari seminar ini tentang strategi kebijakan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Kami ingin berdiskusi dengan akademisi melalui call for paper, termasuk aspek kelembagaannya. Semoga seminar ini bermanfaat untuk pengembangan energi di Indonesia,” jelasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa pemateri diantaranya Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Efendi Manurung, ST, MT; Dosen Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Dr Edy Hartulistiyoso; Praktisi Energi Terbarukan PT Dakara Energi Alsintan Indonesia (DEAI), Dr Kiman Siregar; dan Praktisi Traction Energy Asia, Regina Muthia Sundari. (dr/ra)