Fahutan IPB University Beri Penghargaan Clean Air Champion Award

Fahutan IPB University Beri Penghargaan Clean Air Champion Award

Fahutan IPB University Beri Penghargaan Clean Air Champion Award
Berita

Sebagai bentuk apresiasi kepada sejumlah pihak atas upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekaligus menciptakan udara bersih untuk lingkungan yang lebih baik, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University kembali memberikan penghargaan Clean Air Champion Award. Kali ini, apresiasi juga diberikan untuk tingkat nasional.

Apresiasi diberikan langsung oleh Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, Prof Iskandar Z Siregar; Dekan Fahutan, Prof Naresworo Nugroho dan Direktur Regional Forest Fire Management Resource Center-Southeast Asia (RFMRC-SEA), Prof Bambang Hero Saharjo di IPB International Conference Center (IICC), Bogor.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dekan Fahutan IPB University No 39/IT3.F4/KP/2024 tentang Penetapan Penerima Clean Air Champion Award Wilayah Kalimantan, ditetapkan penerima award tingkat nasional adalah (1) Akhmad Tamanuruddin (Kelurahan Kalampangan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah; (2) Kamison (Lembaga Pengelolaan Hutan Desa/LPHD, Tuwung); dan 3) Sahat Irawan Manik, SH MM (Seksi Wilayah II Balai Balai PPI Wilayah Kalimantan).

Sementara, berdasarkan SK Dekan Fahutan IPB University No 40/IT3.F4/KP/2024 tentang Penetapan Penerima Clean Air Champion Award Wilayah Sumatera, ditetapkan penerima award tingkat nasional adalah (1) Drs H Edward Candra, MH (Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan)-individu; (2) Yozarwardi UP, SHut, MSi (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat mewakili Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat)-Beregu; dan (3) Haris Suyanto (Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI).

Ketua tim pelaksana kegiatan sekaligus tim seleksi, Prof Bambang Hero Saharjo mengutarakan kriteria dan indikator penerima penghargaan yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Kriteria tersebut antara lain sehat jasmani dan rohani, berdedikasi tinggi dan bekerja dengan sepenuh hati.

Selain itu, wilayah kerjanya selama paling tidak dua tahun (2022-2023) tidak terbakar, dibuktikan dengan hasil pantauan satelit dan fakta di lapangan. “Kalaupun wilayahnya terbakar pada 2022, namun tahun 2023 berhasil dikurangi jumlah kebakaran yang terjadi atas upaya yang maksimal,” jelas Guru Besar Fahutan IPB University yang merupakan pakar kebakaran hutan ini.

Para penerima award juga dinilai atas keaktifannya melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kegiatan PLTB, sehingga wilayah kerjanya dapat dijadikan sebagai tempat rujukan dalam upaya pengendalian karhutla. Di samping itu, proses seleksi yang ketat di dukung oleh Senior Behavioural Scientist, Influence at Work (UK) Limited.

Setelah pemberian penghargaan, kegiatan dilanjutkan dengan “talkshow” yang menghadirkan para penerima penghargaan Clean Air Champion Award sebelumnya. Tujuannya untuk saling bertukar gagasan terkait dengan kiprah yang mereka lakukan dalam pengendalian karhutla. Di antara peserta yang hadir adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Nur dari Bengkalis Riau; Maimun dari Ketapang, Kalimantan Barat; dan Andrean dari Manggala Agni Daops Siak, Riau.

Pada hari itu juga, seluruh penerima award dan peserta talkshow turut menghadiri Pesona Hijau Kampus, kegiatan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan IPB University. Menteri LHK, Sekjen LHK dan jajaran. Tampak hadir juga sejumlah pimpinan IPB University.

Pada kegiatan Pesona Kampus Hijau, juga di-launching penggunaan aplikasi PM 2,5 hasil kerja sama IPB University dan Field Indonesia. Juga diperkenalkan penggunaan Fire Simulator yang merupakan salah satu hasil kerja sama IPB University dengan Perancis. IPB University dalam hal ini dimotori oleh Regional Fire Management Resource Center.

Acara penerimaan award juga dihadiri oleh Dr Raffless Panjaitan (Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK; Direktur Field Indonesia; undangan serta serta tim seleksi award. (*/Rz)