DPMA IPB University Adakan Sosialisasi Pengembangan Ekosistem Bisnis Desa di BPP Cibungbulang

DPMA IPB University Adakan Sosialisasi Pengembangan Ekosistem Bisnis Desa di BPP Cibungbulang

DPMA IPB University Adakan Sosialisasi Pengembangan Ekosistem Bisnis Desa di BPP Cibungbulang
Berita

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University berikan penyuluhan kepada Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kabupaten Bogor Wilayah IV terkait pengembangan ekosistem bisnis desa pertanian yang berlangsung di Kantor BPP Cibungbulang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan ekosistem bisnis desa dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

Acara yang digelar pada Selasa, 28/5 dan dihadiri oleh para Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dan Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Kecamatan Ciampea, Kecamatan Cibungbulang, Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Tenjolaya.

Dr Iqbal Irfany dan Sarwono, SP dari DPMA IPB University memaparkan berbagai program kerjasama pengembangan ekosistem bisnis desa. Program-program tersebut meliputi pengembangan komoditas unggulan seperti ubi, talas dan pisang kepok. Selain itu, DPMA IPB University juga menyediakan fasilitasi pendampingan serta menjalin kerjasama kemitraan untuk mendukung para petani dan pelaku usaha di desa.

Dr Iqbal Irfany menjelaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, penyuluh, dan masyarakat desa dalam mengembangkan potensi lokal. “Kami ingin memastikan bahwa setiap desa dapat mengoptimalkan komoditas unggulan mereka melalui pendampingan dan kerjasama yang tepat. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.

Semantara, Sarwono menambahkan bahwa program fasilitasi pendampingan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan para petani dalam mengelola usaha pertanian mereka. “Dengan pendampingan yang tepat, kami berharap para petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka,” kata Sarwono.

Para peserta sosialisasi menyambut baik inisiatif ini dan berharap program-program yang dipaparkan dapat segera direalisasikan. Peserta juga menyadari bahwa pengembangan ekosistem bisnis desa memerlukan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam memperkuat pengembangan ekonomi desa, meningkatkan daya saing komoditas lokal dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat pedesaan. Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Bogor dapat terwujud secara nyata. (*/Lp)