Dosen Pulang Kampung IPB University Kenalkan Sistem AWS di Desa Pangumbahan, Sukabumi

Dosen Pulang Kampung IPB University Kenalkan Sistem AWS di Desa Pangumbahan, Sukabumi

Dosen Pulang Kampung IPB University Kenalkan Sistem AWS di Desa Pangumbahan, Sukabumi
Berita

Dosen IPB University melalui program dosen pulang kampung yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, mengenalkan Sistem AWS (Automatic Weather Station) di kantor Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, 10/5. Sistem AWS merupakan teknologi pertanian ramah iklim dan sumberdaya air.

Dr Satyanto Krido Saptomo, dosen IPB University dari Fakultas Teknologi Pertanian, menerangkan, AWS merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk memantau kondisi cuaca secara otomatis dan real-time. Ia menyebut, teknologi ini sangat penting bagi petani dalam mengelola tanaman dengan lebih efektif dan responsif terhadap perubahan cuaca.

“Automatic Weather Station (AWS) dapat memberikan data yang akurat mengenai suhu, kelembaban, curah hujan, dan parameter cuaca lainnya. Data ini sangat penting untuk perencanaan irigasi, pemupukan, dan perlindungan tanaman dari hama dan penyakit,” jelas Dr. Satyanto.

Dengan AWS, kata dosen IPB University itu, petani dapat mengakses informasi cuaca terkini dan memprediksi kondisi yang akan datang. Dengan demikian, petani dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan pertanian. Ia juga menekankan pentingnya teknologi ini dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin tidak menentu.

Pengenalan sistem AWS diikuti oleh petani dan aparat desa setempat. Mereka berkesempatan untuk melihat langsung demonstrasi penggunaan AWS dan mendapatkan penjelasan mengenai cara kerja dan manfaatnya.

Mulyana, Kepala Desa Pangumbahan, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada IPB University yang telah membawa teknologi AWS ke desanya. “Kami berharap teknologi AWS ini dapat membantu petani kami untuk meningkatkan hasil panen mereka dan menghadapi tantangan cuaca yang tidak menentu,” ujarnya.

Ia juga berharap, kegiatan ini menjadi titik awal bagi transformasi sektor pertanian di Desa Pangumbahan dan sekitarnya. Dengan dukungan teknologi seperti AWS, para petani dapat lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan lebih efisien dalam penggunaan sumber daya air, sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. (/ra)