Bersiap KKNT Inovasi, Mahasiswa IPB University Dapat Pembekalan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
IPB University memberikan pembekalan kedua bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi sebelum terjun ke masyarakat. Kesehatan masyarakat dan kewirausahaan sosial untuk mencapai pembangunan berkelanjutan menjadi topik pembahasan dalam kuliah pembekalan ini.
Asisten Direktur Kajian Strategis dan Reputasi Akademik (KSRA) IPB University, Dr Alfian Helmi membuka materi pembekalan dengan menyampaikan dasar-dasar Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada praktiknya, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, mahasiswa dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti organisasi masyarakat, pelaku usaha, serta pemerintah dan parlemen.
“Setelah di lapangan, jangan bekerja sendirian. Libatkan pula pemerintah daerah, organisasi masyarakat (ormas), media, dan pengusaha. Karena pembangunan berkelanjutan merupakan usaha bersama,” jelas Dr Helmi.
Mahasiswa KKNT Inovasi sebagai akademisi, secara langsung berperan untuk memberikan pemikiran-pemikiran progresif serta inovasi untuk mendukung pembangunan daerah. Karena itu, kata dia, mahasiswa perlu memahami desa dalam merancang kegiatan KKNT Inovasi, dengan melakukan observasi mendalam.
“Observasi dapat dilakukan pada dua minggu pertama, agar mahasiswa dapat memahami masalah dan kebutuhan masyarakat, agar program yang dirancang nantinya akan sesuai dengan kondisi sosial, budaya, dan lingkungan masyarakat desa,” imbuhnya.
Selanjutnya, Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Yusuf Ryadi, MKM memberikan pembekalan mahasiswa KKNT Inovasi IPB University terkait penerapan prinsip kesehatan masyarakat. Materi ini bertujuan agar mahasiswa mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup masyarakat.
“Teman-teman diharapkan bisa membuat program-program kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk lansia, balita, anak usia sekolah, disabilitas dan ibu hamil,” ungkap dr Yusuf.
Beberapa program KKNT Inovasi yang dapat dilakukan seperti penyuluhan dan edukasi, pemeriksaan kesehatan gratis, pembentukan Kader Kesehatan Masyarakat, serta pembangunan sarana kebersihan.
Selain itu, menjaga kesehatan diri selama mengikuti KKNT Inovasi juga perlu diperhatikan. Penerapan pola hidup sehat menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Mahasiswa pun harus menyiapkan P3K dan obat-obatan pribadi yang dibutuhkan selama menjalani 40 hari masa KKNT Inovasi nantinya.
Dalam pembekalan ini, Abdul Hamid, SE, MM, selaku praktisi kewirausahaan sosial dan CEO Taman Patani turut menegaskan pentingnya menganalisis permasalahan serta pemangku kepentingan melalui riset lapangan. Hal ini agar solusi dan program yang ditawarkan dapat berkelanjutan.
“Seperti apa yang sudah disampaikan Pak Alfian, mahasiswa dapat mencari orang-orang yang berpengaruh (opinion leader) terlebih dahulu, sebelum menghubungi instansi pemerintahan. Langkah ini untuk membantu dalam merumuskan masalah sosial, memahami kebutuhan, konteks, dan tantangan yang dihadapi,“ jelas Hamid.
Ia juga berharap mahasiswa KKNT Inovasi IPB University mampu menjadi inspirator, inkubator, dan eksekutor yang membawa inovasi-inovasi IPB University untuk mendorong kewirausahaan sosial masyarakat desa, sebagai salah satu upaya tercapainya “socio-economic resilience” atau ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
“Pengembangan pemasaran berbasis digital yang dilakukan oleh IPB University, seperti yang telah dilakukan saat kegiatan KKNT Inovasi atau integrasinya dalam program OVOC dan Desa Sejahtera Astra, terbukti dapat membantu mengembangkan perekonomian masyarakat melalui kewirausahaan sosial,” pungkas Hamid, menutup materi pada kuliah pembekalan kedua ini. (*/Rz)