Yuk Mengenal Prodi Tertua bidang Ilmu dan Teknologi Pangan di Indonesia

Inovasi dalam bidang teknologi pangan kian masif. Kini, banyak tenaga ahli dibutuhkan mengatasi dinamika dunia pangan. Oleh karena itu, IPB University telah lama menghadirkan Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan, menjadikannya salah satu prodi tertua bidang ilmu dan teknologi pangan di Indonesia.
Keunggulan dan Prestasi
Tidak hanya bersejarah, Prodi Teknologi Pangan IPB University juga banyak menuai prestasi. Hal tersebut terbukti dari pengakuan dan akreditasi yang diterima oleh prodi ini. Sejak tahun 2010, prodi yang berada di Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University ini menjadi prodi pertama di luar Amerika Utara yang mendapat pengakuan dari Institute of Food Technologists (IFT).
Prodi ini juga telah mendapatkan pengakuan dari International Union of Food Science and Technology (IUoFST) sejak tahun 2013, terakreditasi oleh Accreditation Agency for Study Programmes in Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics (ASIIN) dan ISEKI Food Association sampai tahun 2029.
Pionir Inovasi
Prodi Teknologi Pangan juga terkenal sebagai pionir inovasi di IPB University. Beberapa di antaranya adalah produk beras analog, Cajuput Candy dan Tempe Azaki. Nama terakhir bahkan telah masuk ke pasar internasional seperti negara Jepang dan Korea Selatan.
Beras Analog merupakan beras nonpadi yang dibuat dari bahan-bahan pangan yang tumbuh melimpah di Indonesia seperti sagu, sorghum dan jagung. Inovasi ini adalah perwujudan program diversifikasi pangan oleh IPB University lewat pakar dan ahli pangan di Prodi Teknologi Pangan.
Apa yang Dipelajari?
Di prodi ini, mahasiswa akan mempelajari penerapan ilmu pangan untuk pemilihan, pengawetan, pengolahan, pengemasan, distribusi, dan penggunaan pangan yang aman, bergizi dan sehat.
Prodi Teknologi Pangan IPB University menawarkan pengalaman berharga bagi setiap mahasiswanya. Seperti yang diungkapkan salah satu lulusan terbaik Fateta IPB University, Eka Maulana Salsa Bila. Selama menjadi mahasiswa, ia dapat mempelajari berbagai hal tentang dunia pangan dari segala aspek.
“Saya bersyukur dapat berkuliah di IPB University terkhusus Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan karena memiliki dosen-dosen yang kompeten,” tuturnya.
Uniknya, kegiatan pembelajaran di prodi ini dilaksanakan menggunakan dua bahasa: bahasa Indonesia (kelas reguler) dan bahasa Inggris (kelas reguler dan kelas internasional).
Prospek Kerja
Hadir sebagai katalisator perubahan dunia pangan, lulusan Prodi Teknologi Pangan IPB University memiliki prospek kerja yang luas. Keahlian mereka dalam menggabungkan ilmu pangan, teknologi dan inovasi membuatnya jadi aset berharga di berbagai industri.
Lulusannya dapat bekerja di berbagai sektor, antara lain bidang research and development (R&D), quality control (QC), regulatory affair, produksi, supply chain dalam industri pangan; konsultan atau auditor keamanan pangan; peneliti, dosen, wirausahawan bidang pangan, dan lain sebagainya.
Sebagian besar lulusan Prodi Teknologi Pangan IPB University (87,3 persen) bekerja di bidang terkait pangan, terutama industri pangan nasional dan multinasional serta instansi pemerintah, dengan masa tunggu memperoleh pekerjaan pertama selama 2-3 bulan.