Sejumlah Mahasiswa ITK IPB University Gelar Coastal Clean-up dan Pelepasan Anak Penyu di Pantai Pangumbahan
Sejumlah mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB University yang tergabung dalam tim Ekspedisi IX Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) melakukan kegiatan Coastal Clean-up dan pelepasan tukik (anak penyu) di Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Jawa Barat pada Sabtu, 24/02.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa dengan melibatkan wisatawan pantai, aparat desa termasuk Kopral Kepala (Kopka) Muslim, Kopka Taufik, Aipda Ari Sediana selaku Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Pangumbahan, serta petugas Balai Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan.
“Tujuan utama dari aksi bersih pantai ini adalah agar Pantai Pangumbahan yang merupakan pantai konservasi menjadi lebih bersih dan indah dipandang,” ungkap Ade Hendri Yunanto, selaku Kepala Balai Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan.
Ia menuturkan, yang terpenting adalah menghindari penyu untuk memakan sampah plastik di pantai yang dapat mengakibatkan kematian pada penyu dan untuk menghindari penambahan patogen.
“Di Pantai Pangumbahan untuk pelepasan tukik diutamakan setiap hari. Tetapi, jika tukiknya sedikit rilisnya diatur, diutamakan di hari Sabtu dan Minggu,” ujarnya.
Ketua pelaksana Ekspedisi IX, Caesar Aditya mengungkapkan tim Ekspedisi HIMITEKA IX mengunjungi Balai Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan dalam rangka pelatihan pengukuran dan monitoring penyu sebagai bekal mempersiapkan Ekspedisi IX Mei mendatang.
“Alhamdulillah saya senang sekali karena kami diberi kesempatan untuk turut berpartisipasi dan tidak hanya mendapatkan ilmu seputar pelatihan penyu saja. Sebagai mahasiswa, kegiatan pengabdian masyarakat ini membuat saya merasa lebih bertanggung jawab terhadap kelestarian laut kita,” tuturnya.
Caesar mengungkapkan, berlangsungnya kegiatan pengabdian ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan bantuan Komisi Kemahasiswaan Departemen ITK IPB University, Muhammad Iqbal, yang selalu memberikan nasihat dan saran dalam kegiatan ini.
“Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk menciptakan kesadaran dan kepedulian lebih banyak orang terhadap laut,” ujar Iqbal pada kesempatan terpisah.
Kegiatan coastal clean-up di Pantai Pangumbahan sendiri senantiasa digelar secara rutin, dengan jadwal tentatif. Pihak yang terlibat pun beragam mulai dari petugas konservasi, pengunjung, Kelompok Konservasi Penyu Sukabumi, hingga Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Genteng Nusantara.
Setelah memastikan Pantai Pangumbahan yang merupakan bagian dari Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark tersebut telah bebas dari sampah, sebanyak 238 ekor tukik dari spesies penyu hijau dilepaskan ke laut. Tukik-tukik itu berasal dari telur penyu di Pantai Pangumbahan yang direlokasi oleh Balai Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan untuk selanjutnya dilepaskan dengan aman ke laut. (ASM/RAT/Lp)