Peneliti IPB University bersama PT Nutricell Pacific Berhasil Kembangkan Telur Ayam Fungsional Kaya Vitamin D3
Telur ayam menjadi salah satu bahan pangan yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia. Selain harganya terjangkau, nilai gizi yang terkandung di dalamnya dapat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi manusia.
Seiring pertumbuhan populasi manusia setiap tahunnya, permintaan telur konsumsi kian mengalami peningkatan di seluruh dunia. Dilansir dari data Food and Agriculture Organization of the United Nation (FAO) 2022, Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai negara yang berkontribusi dalam total produksi telur dunia.
Menyikapi hal ini, peningkatan produktivitas dan kualitas produk telur ayam untuk menjamin ketahanan pangan tentu harus terus dilakukan. Salah satu upayanya dapat ditempuh dengan rekayasa nutrisi pakan yang diberikan pada ayam petelur.
Para peneliti IPB University berhasil mengembangkan telur ayam fungsional kaya akan vitamin D3 yang digagas bersama dengan PT Nutricell Pacific. Mereka adalah Prof Sumiati dan Dr Rita Mutia (keduanya merupakan dosen Fakultas Peternakan IPB University), Dr Wira Wisnu Wardani (Nutricell Bioscience Molecules, Pte Ltd Singapore), serta Gina Maulidarni Yusuf, SPt (Mahasiswa Pascasarjana IPB University Program Studi Ilmu Nutrisi dan Pakan).
Nutricell Eggstra merupakan suplemen yang mengandung vitamin D3 dan diperkaya dengan pigmen karotenoid untuk diaplikasikan dalam pakan ayam petelur. Riset yang telah dilakukan sejak November 2022 itu menghasilkan respon positif terhadap produktivitas dan kualitas telur.
“Suplementasi Nutricell Eggstra dalam pakan ayam petelur mampu meningkatkan produksi telur harian dan massa telurnya masing-masing sebesar 12,44 persen dan 13,02 persen dengan penggunaan pakan yang dapat ditekan hingga 11,61 persen,” kata Prof Sumiati, salah satu peneliti.
Di samping peningkat produktivitas, jelas dia, suplementasi Nutricell Eggstra dalam pakan juga mampu menghasilkan telur dengan kualitas lebih baik. Hal itu ditunjukkan oleh warna kuning telur dan kualitas kerabang.
“Peningkatan warna kuning telur menjadi lebih mencolok atau berwarna oranye merupakan respon dari karotenoid yang terkandung dalam Nutricell Eggstra. Warna kuning telur merupakan salah satu pertimbangan konsumen dalam memilih telur, dengan kualitas warna yang dihasilkan tentu dapat memberikan nilai tambah pada produk tersebut,” paparnya.
Prof Sumiati juga mengatakan, telur yang dihasilkan dari ayam yang menerima suplementasi Nutricell Eggstra dalam pakannya juga memiliki kualitas kerabang yang lebih baik. Hal ini ditunjukan oleh ketebalan, kekuatan dan porositas kerabang telur sebagai respon dari kandungan vitamin D3 dalam pakan. Telur dengan ketebalan dan kekuatan kerabang yang lebih tinggi menjadi faktor penting selama penyimpanan dan transportasi.
Terlebih dengan diperolehnya kategori good eggshell quality dari penilaian porositas kerabang telur, semakin memperkuat kualitas kerabang untuk melindungi kerusakan yang dapat disebabkan oleh masuknya bakteri atau mikroorganisme merugikan kedalam telur. Peran vitamin D3 menjadi sangat vital terutama dalam pembentukan kerabang telur yang pada akhirnya juga dapat berkontribusi terhadap kesehatan ayam dan nilai ekonomi peternak.
Defisiensi vitamin D dapat menyebabkan penyakit rakitis pada anak usia dini atau meningkatkan risiko osteoporosis dan osteomalasia pada orang dewasa. Pengaplikasian Nutricell Eggstra dalam pakan mampu menghasilkan telur ayam fungsional dengan kandungan vitamin D3 sebesar 7,11 mcg/100g.
Telur yang diperkaya tersebut berpotensi menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan telur komersial pada umumnya. Kondisi ini tentunya juga berkontribusi langsung pada peningkatan asupan vitamin D3 manusia tanpa mengubah pola konsumsinya. (Gina/Rz).